Penulis : Nt
Editor : Red
SUMENEP , sorotpublik.com
Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah, masyarakat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, harus waspada terhadap peredaran daging glondongan.
“Menjelang lebaran biasanya banyak daging dari luar Sumenep yang masuk. Jadi, masyarakat harus waspada dan berhati-hati ketika melakukan pembelian di pasaran,” terang Kepala Dinas Peternakan Sumenep, Arief Rusdi, melalui telepon genggamnya, Senin (20/6/2016).
Ia menuturkan, meski pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional tidak ditemukan daging glondongan, namun tidak menutup kemungkinan masuknya daging tersebut.
“Bisa saja di pasar besar tidak masuk, tapi di pasar-pasar kecamatan diselipkan. Nah, itu yang harus diantisipasi. Kita akan terus lakukan sidak ke pasar-pasar di kecamatan,” tuturnya.
Arief memastikan, untuk kebutuhan daging sapi hingga lebaran, di Sumenep tetap akan terpenuhi walaupun dengan harga diatas Rp100 ribu per kg.
“Soal harga tidak bisa ditekan dibawah Rp100 ribu per kg. Sebab harga sapi sebelum dipotong itu sangat mahal, jadi kalau dijual kurang Rp100 ribu per kg maka pedagang bisa rugi,” ungkapnya.
Populasi sapi di Sumenep, Madura, Jawa Timur mencapai 349.250 ekor. Jumlah tersebut tertinggi di Indonesia. “Namun lagi-lagi harga daging sapi di Sumenep tidak bisa mengikuti ketentuan Presiden RI, Joko Widodo, Rp80 ribu per kg,” pungkasnya.