Istimewa! Upacara Hari Jadi Sumenep ke-749 Disaksikan Para Raja se-Asia Tenggara

Rabu, 31 Oktober 2018 - 14:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Upacara Hari Jadi Sumenep ke-749 di depan Masjid Jamik Sumenep. (Foto: Heri/SorotPublik)

Suasana Upacara Hari Jadi Sumenep ke-749 di depan Masjid Jamik Sumenep. (Foto: Heri/SorotPublik)

Penulis: Ismi/Kiki

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Suasana upacara di halaman Masjid Jamik Sumenep, Madura, Jawa Timur, hari ini, Rabu (31/10/2018) sangat berbeda. Semua yang mengikuti upacara tersebut terlihat berseragam bangsawan zaman keraton, kecuali siswa-siswi sekolah.

Tak heran, sebab upacara itu digelar dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-749. Sehingga semua peserta diwajibkan memakai pakaian Adat Keraton Sumenep, sementara siswa-siswa diwajibkan memakai seragam sekolah dengan atasan batik.

Tak hanya itu, bahasa yang digunakan dalam upacara yang diikuti seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumenep itu, juga menggunakan bahasa Madura.

Salamet are dhaddina Kabupaten Songennep se kapeng 749. Malar mogha sadaja magar sare se badha edaradan Songennep tor se badha e kapoloan teptepbba jembar tentrem (Selamat Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-749. Semoga semua rakyat yang ada di daratan maupun kepulauan Sumenep tertram dan sejahtera),” kata Bupati, KH A. Busyro Karim dalam sambutannya, Rabu (31/10/2018).

Kenapa upacara Hari Jadi Sumenep tersebut menggunakan Bahasa Madura? Bupati Busyro mengungkapkan, alasan besar di balik semua adalah upaya memelihara adat dan bahasa sebagai kekayaan daerah.

“Jangan hilang adat kita, jangan hilang bahasa kita, karena bagaimanapun juga kita ini adalah ‘oreng Songenep’. Jadi harus menghormati apa yang kita miliki ini,” jelas Bupati dua periode tersebut.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-749 juga sangat istimewa. Sebab, upacara tersebut diikuti dan disaksikan oleh para raja dan sultan, serta permaisuri dari keraton se-Asia Tenggara.

“Keistimewaan upacara hari ini yaitu upacara ini disaksikan oleh para raja. Semua mata, tidak hanya Nasional, karena yang datang ada dari Filipina, Malaysia, dan lainnya. Beberapa negara itu tahu, walaupun tidak ngerti bahasanya,” ucap Bupati Busyro.

Berita Terkait

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi
Syech Terkenal Menjadi Imam Masjid di Australia
Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan
Bupati Sumenep Sambangi Warga Batu Putih Laok
Proyek DAK Fisik di Sumenep Hampir Rampung
Kabid GTK Paparkan Tentang Keberhasilan Pendidikan
Memasuki Penghujung 2024, Akses Jalan Banyak Rusak
Puskesmas Bluto Raih Predikat Fasilitas Kesehatan Berkomitmen Pelayanan JKN

Berita Terkait

Minggu, 15 September 2024 - 08:37 WIB

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi

Jumat, 13 September 2024 - 09:20 WIB

Syech Terkenal Menjadi Imam Masjid di Australia

Kamis, 12 September 2024 - 19:03 WIB

Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan

Rabu, 11 September 2024 - 12:14 WIB

Proyek DAK Fisik di Sumenep Hampir Rampung

Selasa, 10 September 2024 - 14:40 WIB

Kabid GTK Paparkan Tentang Keberhasilan Pendidikan

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Warga Desa Bulla’an Diringkus Polisi

Minggu, 15 Sep 2024 - 08:37 WIB

HUKUM & KRIMINAL

Warga Sokobanah Sampang Diringkus Polisi

Sabtu, 14 Sep 2024 - 07:19 WIB

ADVERTORIAL

Ribuan Guru Ngaji di Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan

Jumat, 13 Sep 2024 - 19:58 WIB

BERITA TERKINI

Syech Terkenal Menjadi Imam Masjid di Australia

Jumat, 13 Sep 2024 - 09:20 WIB

BERITA TERKINI

Inovasi Selantang Program Puskesmas Pragaan

Kamis, 12 Sep 2024 - 19:03 WIB