Penulis : Fin/Lut
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Dengan tutupnya usia KH. Maktum Jauhari salah satu pengasuh pondok pesantren Al Amien Prenduan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Selasa (29/12/2015) kemaren banyak meninggalkan kesan dan cerita bagi beberapa tokoh dan beberapa pihak. Ini dia pandangan beberapa tokoh dan beberapa pihak tentang KH. Maktum Jauhari.
Semasa kuliah S1 di Universitas Islam Madinah, prestasinya selalu terdepan, di belakangnya ada mahasiswa Suriah yang tampak sekali iri akan kecerdasannya.
(H. Wasik, Tokoh Masyarakat Sememi)
::
KH Imam Zarkasyi pernah bercerita. Gontor memilik tiga tunas mawar, kesemuanya mekar di Madura: Tijani Jauhari, Idris Jauhari dan Maktum Jauhari.
(Ustadz Aceng, Alumni TMI 1990)
::
Kiai Idris Jauhari pernah ditanya oleh seorang santri, ‘Pak Kiai, di antara tiga bersaudara ini, siapa yang paling cerdas?’ Beliau menjawab ‘Maktum paling jenius di antara kita’.
(Ustadz Tajul Haq, wali kelas I Intensif A 2007)
::
Saya punya satu masalah besar selama nyantri di Gontor, yaitu Maktum. Saya selalu kerepotan menggesernya dari posisi puncak. .
(KH. Din Syamsuddin, Ketua Muhammadiyah)
::
Kecemerlangan otaknya membuat banyak orang dengki. Oleh teman-temannya, ia pernah hendak diceburkan ke lubang sumur saat masih belajar di Gontor. Beruntung kawan baik Maktum kecil menangkap basah mereka.. Wajar mereka iri, setiap hari membaca koran tapi selalu juara kelas. Laduni kata orang-orang.
(Pak Sarimo, Petugas kebersihan di Al-Amien, teman main K. Tijani kecil)
::
Saat kuliah S2 di Al-Azhar, istri Kiai Maktum adalah primadona lelaki masisir di masanya. Tapi Maktum kualitasnya di atas rata-rata, ia memenangkan cinta wanita itu.
(DR. Musthafa Abdurrahman, wartawan Kompas)
Selamat jalan guru, Semoga bersama Rasul engkau Dia tempatkan. Kami menjadi saksi atas segala kebajikan dan kebaikanmu.