Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Pada bulan Februari 2017 Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggalami inflasi sebesar 0,65 persen, Jawa Timur inflasi sebesar 0,25 persen dan Nasional juga mengalami inflasi sebesar 0,23 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Suparno menegaskan, dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi.
Menurutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami tertinggi sebesar 1,60 persen, diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,11 persen, kelompok sandang sebesar 0,81 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,21 persen.
“Sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga terjadi deflasi sebesar 0,32 persen,” katanya menjelaskan. Jum at (03/03).
Suparno menerangkan, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah tarif listrik PLN, cabai rawit. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah beras, telur ayam ras dan pisang,” Ujarnya.
Semua IHK di Jawa Timur mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kota Madiyn mencapai sebesar 0,82 persen, diikuti Kota Kediri sebesar 0,70 persen, Kabupaten Sumenep sebesar 0,65 persen, Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,35 persen, Kota Malang sebesar 0,24 persen, Kabupaten Jember sebesar 0,22 persen, Kota Surabaya sebesar 0,16 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,13 persen.
“Sumenep berada di peringkat ketiga setelah Banyuwangi dan Jember di 8 IHK Jawa Timur,” bebernya.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari 2017) Sumenep sebesar 1,32 persen, Jawa Timur sebesar 1,78 persen dan Nasional sebesar 1,21 persen.
“Tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) Sumenep sebesar 2,89 persen, Jawa Timur sebesar 3,99 persen dan Nasional sebesar 3,83 persen,” pungkasnya.