Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Hampir disemua wilayah 4 Kabupaten di Madura khususnya Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, hasil produksi petani garam tahun ini menurun, sehingga mengakibatkan terjadinya kenaikan harga garam melambung tinggi.
Harga garam yang setandartnya hanya pada kisaran Rp.300 per kilonya, kini melambung tinggi hingga pada kisaran Rp. 2.500, bahkan hingga ke angka Rp. 3.000, perkilonya. Kenaikan harga garam ini, ternyata tidak begitu dirasakan oleh para petani garam. Sebab pada musim panen, para petani garam hanya bisa menjual hasil panen pertama saja.
“Kami hanya bisa menjual hasil panen pertama saja mas, karena untuk panen berikutnya kami gagal panen, dikarenakan produksi garam rusak akibat diguyur hujan,” Papar Bahrud, petani garam warga Kecamatan Pademawu Pamekasan, Rabu (26/07).
Hal senada juga diungkapkan oleh Alwi, teman sejawat bahrud. Ia menjelaskan, menurunnya hasil produksi garam pada tahun ini dipengaruhi oleh faktor cuaca alam. Pasalnya, kemarau tahun ini yang diprediksi normal ternyata pada awal bulan produksi yakni bulan juni lalu terjadi kemarau basah.
“Semua garapan lahan sudah maksimal mas, kami perkirkan hasil panen akan melimpah. Tapi ternyata dipertengahan bulan, sering terjadi hujan sehingga hasil produksi sangat kecil karena hanya bisa panen sekali saja,” kata Alwi, menjelaskan.
Untuk bisa mengejar keuntungan dari harga garam yang saat ini melambung tinggi, para petani garam di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan kini mulai menggarap ulang lahannya. Semua persiapan, mulai dimaksimalkan.