Harga Tembakau Rusak, Ketua Sementara DPRD Sumenep Sidak Gudang Besar Tembakau

Kamis, 19 September 2019 - 14:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Sementara DPRD Sumenep, Hamid Ali Munir saat lakukan sidak ke gudang tembakau PT Kahuripan Semesta Patean, Sumenep. (Foto: Hairul/Mata Madura)

Ketua Sementara DPRD Sumenep, Hamid Ali Munir saat lakukan sidak ke gudang tembakau PT Kahuripan Semesta Patean, Sumenep. (Foto: Hairul/Mata Madura)

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Para pedagang tembakau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tahun ini benar-benar dibuat pusing lantaran harga tembakau yang rusak, bahkan sulit untuk menemukan pembeli.

Hal itulah yang membuat Hamid Ali Munir, Ketua Sementara DPRD Sumenep melakukan sejumlah upaya, termasuk melakukan sidak ke Gudang Besar PT Kahuripan Semesta yang biasa menyerap tembakau petani.

Sidak kali ini dilakukuan untuk mengetahui alasan pasti kenapa gudang tembakau berhenti melakukan pembelian. Sehingga, banyak petani dan tengkulak kebingungan menjual tembakaunya.

“Kami akan berusaha mencari jalan terbaik, karena mayoritas warga sumenep bergantung pada hasil tembakau ini,” ucap Hamid, Kamis (19/09/2019).

Setelah berdiskusi panjang, akhirnya diketahui penyebab PT Kahuripan Semesta di Desa Patean, Kecamatan Batuan yang ditunjuk sebagai perwakilan dari PT Gudang Garam menghentikan pembelian.

Ternyata, dana yang disediakan oleh kantor pusat tahun ini lebih sedikit. Sehingga, PT Kahuripan Semesta terpaksa harus menghentikan pembelian serta tutup gudang lebih awal.

Akibatnya, saat ini banyak tumpukan tembakau milik para tengkulak di gudang tersebut yang belum ada kepastian dibeli atau tidaknya. Sementara para pedagang tidak bisa berbuat banyak, kecuali hanya bisa menunggu sampai tembakaunya laku.

“Kami akan segera mengirimi surat kepada kantor pusat PT Gudang Garam. Harusnya mereka melakukan sosialisasi ke bawah jika memang tidak mau melakukan pembelian, sehingga petani tidak terlanjur menanam dalam jumlah terlalu banyak,” lanjut Hamid.

Selain itu, ia juga berharap pemerintah pusat segera turun tangan. Karena ini merupakan permasalahan yang cukup kompleks bagi para petani yang terlanjur mengeluarkan banyak modal, namun hasil tani tembakaunya tidak laku.

Penulis: Hairul
Editor: Helmy

Berita Terkait

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu
Dinkes Provinsi Jawa Timur Kunjungi Puskesmas Ganding
Puskesmas Gapura Berkomitmen Dalam Pelayanan Masyarakat

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 November 2024 - 04:08 WIB

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Senin, 18 November 2024 - 11:43 WIB

Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB

BERITA TERKINI

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 Nov 2024 - 10:41 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Selasa, 19 Nov 2024 - 04:08 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP

Senin, 18 Nov 2024 - 11:43 WIB