Gua Payudan Dikelola Orang Luar Sumenep

Senin, 9 November 2015 - 15:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gua Payudan yang berada di Kabupaten Sumenep

Gua Payudan yang berada di Kabupaten Sumenep

Penulis: Fin
Editor: Ready

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Situs sejarah atau tempat wisata religi Gua Payudan yang merupakan peninggalan para Raja Sumenep dikelola oleh orang luar Kabupaten Sumenep. Bahkan gua payudan adalah aset bagi Kabupaten Sumenep. Karena tempat ini adalah tempat bersejarah bagi para raja keraton sumenep.

Anehnya tempat wisata religi ini diabiarkan dekelola oleh perorangan, dan bahkan bukan putra daerah sendiri yang mengelola, yang mengetahui seluk beluk sejarah gua payudan tersebut. Melainkan di kelola oleh warga Surabaya yang tidak memiliki hubungan dengan sejarah dan gua payudan.

Bagi pengunjung akan diambil pungutan atau karcis dua kali. Mulai dari masuk di pintu gerbang sebesar 5000 hingga mau memasuki mulut gua juga di pungut biaya 5000 lagi. Hal ini terkesan abal-abal, seolah tidak ada manajemen yang baik ditempat wisata relegi tersebut. Sangat disayangkan tempat yang begitu bagus dan merupakan peninggalan sejarah Kabupaten Sumenep dikelola dengan perorangan atau satu kelompok belaka.

Menurut Pak Soleh salah satu penjaga dan pengelola gua payudan asal Surabaya tersebut, pungutan itu wajib hukumnya bagi para pengunjung yang ingin memasuki gua.

“Ini untuk keperluan sehari-hari disini, mulai dari kebersihan dan lain-lain, berbeda dengan karcis yang di bawah tadi,” tuturnya kepada seluruh pengunjung yang hadir.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan olahraga bahwa wisata religi gua payudan tidak dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep melainkan dikelola oleh yayasan setempat.

“Kalau gua payudan bukan kita yang menangani, itu ada Yayasannya. Jadi kami tidak tahu,” tutur Sofiyanto ketika di temui di depan kantornya.

Sebenanrnya sangat di sayangkan sekali jika salah satu situs sejarah di Kabupaten Sumenep yang sudah menjadi wisata religi tidak dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Berita Terkait

Kemenag Sampang Diduga Mengarahkan Pemenangan Pengadaan Buku
3 Lampu Penerangan Akses Jalan Pantura Padam
Forkopimda Menanam Jagung di Desa Ellak Daya
PT Empat Sekawan Mulya Salurkan Ratusan Bibit Durian Unggul
SMAN 1 Ambunten Gelar Jalan Jalan Sehat
Bantuan RTLH 2025 Diproyeksikan Mencapai Ratusan
Warga Sumenep Diringkus Polisi di Depan Taman Tajamara
Memasuki Tahun 2025, Akses Jalan Banyak Rusak di Dasuk

Berita Terkait

Sabtu, 25 Januari 2025 - 15:20 WIB

Kemenag Sampang Diduga Mengarahkan Pemenangan Pengadaan Buku

Kamis, 23 Januari 2025 - 19:58 WIB

3 Lampu Penerangan Akses Jalan Pantura Padam

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:07 WIB

Forkopimda Menanam Jagung di Desa Ellak Daya

Senin, 20 Januari 2025 - 14:41 WIB

PT Empat Sekawan Mulya Salurkan Ratusan Bibit Durian Unggul

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:40 WIB

Bantuan RTLH 2025 Diproyeksikan Mencapai Ratusan

Berita Terbaru

A. Azis Agus Priyanto, SH, Ketua Dewan Pengawas Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kabupaten Sampang.

BERITA TERKINI

Kemenag Sampang Diduga Mengarahkan Pemenangan Pengadaan Buku

Sabtu, 25 Jan 2025 - 15:20 WIB

HUKUM & KRIMINAL

Polsek Sapeken Amankan Pelaku Penganiayaan

Jumat, 24 Jan 2025 - 15:41 WIB

foto dalam kondisi error

BERITA TERKINI

3 Lampu Penerangan Akses Jalan Pantura Padam

Kamis, 23 Jan 2025 - 19:58 WIB

BERITA TERKINI

Forkopimda Menanam Jagung di Desa Ellak Daya

Selasa, 21 Jan 2025 - 11:07 WIB

BERITA TERKINI

PT Empat Sekawan Mulya Salurkan Ratusan Bibit Durian Unggul

Senin, 20 Jan 2025 - 14:41 WIB