Penulis : Doess
SUMENEP , sorotpublik.com – Tagih janji Bupati dan wakil bupati serta Setdakab, Kamis, 25 Agustus 2016, puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Melawan Korupsi (Gramsi), melakukan aksi demostrasi ke Kantor Pemerintah daerah (Pemkab) Sumenep.
Dalam aksinya, mereka kembali mempertanyakan regulasi Dana Bagi Hasilk dan Corporate social respon sbiliti (CSR), yang sampai sekarang tidak jelas.
Pantauan dilokasi, pada aksi yang kedua kalinya ini ‘Gramsi’ melakukan orasi diatas becak, diatas becak terdapat jerigen berisi BBM bertuliskan migas miskinkan rakyat.
Korlap aksi, Hazmi dalam orasinya dengan lantang mengatakan, bahwa di sumenep terdapat tiga sumber migas yang beroperasi, diantaranya Santos, HCML dan KEI, ketiganya tidak memberikan kontribusi apa-apa kepada masyarakat Sumenep, dan dana bagi hasilnya tidak jelas.
Imam Arifin, orator aksi lainnya, dalam orasinya juga menyampaikan, bahwa Pemkab Sumenep segera mengambil sikap agar peruntukan CSR dari perusahaan Migas tepat sasaran.
“Jika bupati dan wakil bupati tidak bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat Sumenep, alangkah baiknya bila memilih mengundurkan diri dari jabatannya,” teriak Imam.
Untuk itu kami meminta secara tegas pemerintah Sumenep membentuk tim pengawas indepent dalam pengelolahan CSR migas, hingga tanggung jawab sosial supaya tepat sasaran.