Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Puluhan Mahasiswa yang tergabung Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlement (Gempar) berunjukrasa ke kantor Pemkab Sumenep, Madura Jawa Timur. Mereka menagih janji Busyro-Fauzi tentang program ‘Nata Kota Bangun Desa’ yang sampai saat ini programnya tidak jelas. Senin 30 Oktober 2017.
“Sampai saat ini belum tanpak adanya perubahan ditingkat desa maupun di Kota Sumenep,” kata korlap aksi Mahfud Amin.D
Menurutnya, program Desa dan kota di Sumenep, masih sembraut. Karena tidak ada konsep yang jelas dalam merealisasikan program yang dijanjikan kepada masyarakat pada saat Pilkada 2015 lalu.
“Tidak hanya itu saja, bahkan persoalan realisasi Dana Desa dan Dana Alokasi Desa (DD/ADD) yang sasarannya tidak tepat. Ada salah satu desa yang merealisasikan DD ADD sembarangan. Karena tidak memiliki perencanaan yang tepat,” tuturnya.
Namun lagi-lagi puluhan massa itu harus menuai rasa kecewa sebab, kedatangannya tidak ditemui langsung Bupati Sumenep A. Busyro Karim atau wakilnya, Achmad Fauzi. Dan mereka hanya ditemui Kepala Bappeda Sumenep, Yayak Nur Wahyudi dan Asisten Heri Kuncoro.
Dihadapan pengunjukrasa Yayak Nur Wahyudi mangatakan, bahwa dalam merealisasikan DD/ ADD, pemerintah menggunakan sistem keuangan desa (Siskudes). Agar penggunaan dana tersebut tepat sasaran.
“DD/ADD bisa digunakan untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BumDes). Supaya perekonomian desa lebih maju,” pungkasnya.