Penulis: Hayyi
Editor: Heri
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Gara-gara konflik pemilihan Kepala Desa serentak yang digelar oleh pemerintah Pamekasan, tiga makam di bongkar di pemakaman keluarga Dusun Barat, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada Rabu (16/12/2015).
Menurut informasi dilapangan masalah tersebut diakibatkan oleh bedanya dukungan antara Sutriyah (60) dengan bapak Sanji (60) saat pilkades serentak tersebut. Dan ironisnya masala itu terjadi dalam satu keluarga. Yang tidak lain saudara sepupu antara keduanya.
“Bu Sutriyah merupakan pendukung H. Abdullah (Kades terpilih), sedangkan Bapak Sanji atau Kud Pendukung H. Suparto (Incumbent/tidak terpilih). Karena mungkin kesal calon yang didukung kalah, maka akhirnya bapak Sanji atau Kud melarang Bu Sutriyah melewati halaman rumahnya,” ujar Babinsa Desa Sumedangan Sertu Abd. Chamid.
Sebenarnya keduanya sangat dekat dan rumahnya berdempetan sehingga ketika salah satu keluarganya atau orang tuanya meninggal dikubur dalam satu area dengan jarak yang berdekatan. Yakni di Dusun Barat, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu. Namun sayangnya itu harus di bongkar karena konflik.
Karena dilarang lewat di depan halaman rumahnya, Bu Sutriyah juga membalas dengan tindakan yang sama dengan melarang dan menyuruh bangkai keluarga yang ada di pemakana. Dekat keluarganya juga harus dipindahkan.
Dengan demikian, bapak Sanji memutuskan untuk memindah jenazah keluarganya dengan pertimbangan supaya tidak timbul masalah berkepanjangan. Makam yang dibongkar itu dipindah ke tanah keluarga di Dusun Tengah.