Penulis : Doess/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Saat ini dampak peristiwa kekeringan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sudah mulai terasa. Buktinya sebanyak enam desa sudah mengajukan permintaan pengiriman air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Saat ini kami sedang melakukan verifikasi kebutuhan air tersebut. Bila sudah diketahui secara jelas kebutuhannya, BPBD akan segera mengirim air bersih yang diminta masyarakat,” Tutur Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Readi, Sabtu (12/08).
Enam desa yang mengajukan permintaan air bersih tersebut Desa Badur, Kecamatan Batu Putih. Desa Gedang-gedang, Kecamatan Batu Putih. Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan. Desa Basoka, Kecamatan Rubaru. Desa Langsar, Kecamatan Saronggi. Desa Tanah Merah, Kecamatan Saronggi.
Abd. Rahman mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan air tersebut untuk kebutuhan lain, misal digunakan menyiram lahan pertanian. Air tersebut harus murni digunakan untuk kebutuhan manusia atau layak dikonsumsi.
“Bila digunakan untuk lahan pertanian, maka drop air bersih dari BPBD tidak akan mencukupi kebutuhan dan akan selalu kurang,” Katanya menambahkan.
Berdasarkan mapping yang dilakukan BPBD Kabupaten Sumenep, ada 36 desa yang rawan kekeringan. BPBD mencatat desa-desa itu tersebar di 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasongsongan, Batu Putih, Dasuk, Batang-Batang, Rubaru, Ganding, Lenteng, Pragaan, Bluto, Batuan, Nonggunong dan Kecamatan Gili Genting.