Penulis: Sigit/Kiki
MAJALENGKA, SOROTPUBLIK.COM – Sejumlah warga beramai-ramai mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-45415 di Desa Cicadas, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Senin (15/10/2018). Mereka menuntut tanggung jwab manajemen SPBU karena dianggap telah teledor dalam menjalankan pekerjaannya.
Adi, salah satu pengendara yang sering mengisi bahan bakar di SPBU 34-45415, mengaku motor miliknya mogok tak lama setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
“Saya merasa penasaran karena sebelumnya kendaraan tidak mengalami gangguan kerusakan. Lalu membawa kendaraan ke bengkel terdekat, namun kendaraan lainpun mengalami hal yang sama. Ternyata bukan hanya kendaraan saya saja (yang mogok),” ungkapnya, Senin (15/10/2018).
Pantauan sorotpublik.com, sejak sekira pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB, warga yang datang semakin bertambah menuntut mediasi antara pihak manajemen SPBU Cicadas dengan warga. Mereka meminta pihak SPBU agar mengganti kerugian warga yang jadi korban pembelian Pertalite, dengan menyiapkan Bengkel untuk memperbaiki setiap kendaraan yang mengalami kerusakan.
Polres Majalengka melalui Kapolsek Jatiwangi Kompol Asep S Fiqih mengatakan, dari penjelasan pihak SPBU, diduga persoalan tersebut bermula saat dilakukan pengisian BBM jenis Partalite sebanyak 24 ton dan bahan bakar jenis Solar 24 ton di SPBU 34-45415 pada Jumat (12/10/2018) lalu.
“Diduga bahan bakar tersebut menjadi tercampur hingga sebagian warga ada yang mengadukan ke pihak SPBU untuk meminta pertanggungjawaban sejak setelah SPBU lakukan pengisian bahan bakar,” ujar Kapolsek Asep.
Masih kata Kapolsek, dalam kasus tersebut ditemukan pula adanya kelalaian dari seorang oknum karyawan SPBU. Karyawan yang diketahui sebagai petugas pengisian dari mobil tangki ke bak penampungan itu menyebabkan percampuran bahan bakar karena memasukan selang Solar ke lubang bak penampungan Pertalite sekitar 4000 liter.