Sorotpublik.com – Sumenep, Rencana Studi Banding Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ke Bali terkait penelitian kebudayaan dinilai melangkahi program yang seharusnya dikerjakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dibusparpora).
Seharusnya program tersebut menjadi tugas dari Disbudparpora dalam hal penelitian kebudayaan.
Sufiyanto, Kepala Dinas Disbudparpora saat ditemui merasa heran dan menganggap itu sesuatu yang tidak mungkin.
“Penelitian seputar apa, jika penelitian itu tentang sejarah tidak mungkin,” terangnya, Rabu, (16/3/2016).
Ia hanya merasa heran dan sejauh ini Disbudparpora belum tahu terkait rencana studi banding tersebut. Namun, pihaknya menyayangkan jika itu berupa penelitian kebudayaan.
Dan Ia menggap hal itu tidak mungkin, apalagi jika pihak Disbudparpora dianggap lelet dan tidak cepat melakukan terobosan. Informasi tersebut bocor setelah salah satu dari peserta yang akan ikut ke Bali, Membeberkan terkait studi banding tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pu Cipta Karya dan Tata Ruang, Bambang Irianto menilai bahwa program studi banding ke bali itu bukan menyerobot program dari disbudparpora.
“Kegiatan studi banding tersebut berkaitan dalam rangka pengawasan bangunam gedung. Setidaknya, bangunan gedung harus ada langggam tradisional, berupa sebuah arsitekstur yang bercorak budaya. Di bali ternyata bagus dengan ijin dari BUMD.
Saat ditanya bahwa program itu melangkahi program dari Disbudparpora, Bambang pun menyangkal bahwa kegiatan itu hanya berupa masalah bangunannya dan untuk melihat nilai-nilai budaya sehingga bisa diadopsi ke dalam bangunan gedung, terlebih Sumenep juga memiliki nilai-nilai budaya terkait bangunan gedung dan sekarang masih dalam proses menuju ke arah itu.
“Saat ini kesadaran masyarakat untuk membuat bangunan berlanggam budaya masih minim, terlebih di Sumenep,” pungkas Bambang. (Fin)