Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Pada bulan Desember 2016 Sumenep mengalami inflasi sebesar 0,53 persen, Jawa Timur inflasi 0,56 persen, nasional juga mengalami inflasi sebesar 0,42 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga kelompok mengalami inflasi, dua kelompok mengalami deflasi dan dua kelompok lainnya relatif stabil.
Kelompok sandang mengalami deflasi tertinggi sebesar 2,10 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen.
Sedangkan kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga stabil.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah, telur ayam ras, tongkol pindang, daging sapi, tongkol/ambu-ambu, udang basah, apel, cakalang/sisik, minyak goreng, bawang putih, dan cabai rawit.
Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi adalah bawang merah, emas perhiasan, cabai merah, bayam, layang/benggol, ketimun, bandeng/bolu, daging ayam kampung, kelapa dan magic com.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep Suparno mengatakan, semua kota IHK di Jawa Timur mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kota Jember mencapai 0,93 persen sedangkan yang terendah terjadi di Kota Kediri yaitu sebesar 0,36 persen.
Menurutnya, laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember 2016) Sumenep sebesar 2,19 persen, Jawa Timur sebesar 2,74 persen dan Nasional sebesar 3,02 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi selama tahun 2016 adalah, bawang putih, cabai merah, minyak goreng, tarip air minum PDAM, rokok kretek, makanan ringan/snack, sepeda motor, sewa rumah, tongkol pindang dan jeruk.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi selama tahun 2016 adalah, bensin, beras, daging ayam ras, wortel, semen, bahan bakar rumah tangga, kacang tanah, jeroan dan laptop/notebook.