SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Bupati Sumenep, Madur, Jawa Timur A. Busyro Karim meminta pemerintah desa dan Pendamping Desa untuk memutakhirkan Data Indek Desa Membangun (IDM) sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Pasalnya, hasil dari pemutakhiran IDM sangat berdampak kepada desa, dan juga sangat berpengaruh dalam peningkatan dan penurunan status semua Desa, apakah termasuk kriteria Desa dengan status mandiri, Desa sangat tertinggal, Desa tertinggal, Desa berkembang, serta Desa maju.
“Pihak terkait dalam pendataan IDM harus jujur membuat data Desa, jangan sampai memanipulasi data untuk mengukur status Desa. Manakala ada Desa yang sebenarnya kriteria berkembang, jangan dimasukkan Desa status tertinggal, karena hanya menginginkan suntikan dana bantuan,” terangnya, Jum’at (13/03/2020).
Suami Nurfitriana itu menambahkan, pengelolaan IDM menjadi tolak ukur dalam membangun desa. Karena unsur utama dalam menentukan tingkat kualitas kebijakan, agar menghasilkan rumusan yang benar dan tepat sasaran adalah data.
“Jangan main-main dengan data IDM, karena dampaknya luar biasa kepada kebijakan atau program pembangunan yang tidak benar dan tepat sasaran, sehingga akibat kesalahan data IDM, berefek terhadap kebijakan atau program Desa yang tidak bermanfaat bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat Desa itu sendiri,” imbuhnya.
Politisi PKB itu mengungkapkan terkadang hanya untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi untuk desa tertinggal, sehingga desa tidak mau merubah status desanya.
“Saya bertanya kepada salah satu pendamping, kenapa Desanya termasuk Desa sangat tertinggal, dan ia mengaku jika aparat Pemerintah Desa yang tidak ingin merubah statusnya menjadi Desa tertinggal,” pungkasnya.
Penulis: Rul/Yusa’
Editor: Heri