Abaikan Peringatan, Lapak Pasar Banjararum Dibongkar Paksa

Rabu, 16 Maret 2016 - 13:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sorotpublik.comMalang, Dua ekskavator diterjunkan pemerintah Kabupaten Malang untuk menertibkan 18 lapak PKL yang berada di atas saluran irigasi milik Dinas Pengairan Kabupaten Malang. Sementara, dalam penggusuran pasar tersebut penghuni pasar menduga ada kepentingan besar dibalik penggusuran paksa ini. Meskipun PKL paham mereka berdagang diatas lahan milik Dinas Pengairan Kabupaten Malang. 

Salah seorang bernama Darsono bersama PKL lain, merupakan warga Banjararum Pen pemilik lahan kosong di belakang lapak jualan mereka adalah biang keroknya.

“Itu lahan siapa, kenapa hanya di sini yang digusur. Sepanjang jalan lain di utara sana juga banyak PKL. Kami menduga pemilik lahan kosong itu yang menjadi biangnya, sampai kades dan aparat turut membantu,” ungkapnya.

Menurut Darsono, relokasi sangat diharapkan bagi PKL agar mereka tetap bisa melanjutkan usaha dagangannya. Dulu, warga mendapatkan izin dari RW untuk berdagang di wilayah tersebut.

Hingga pukul 11.00 WIB, proses penggusuran terus dilakukan petugas Satpol PP. Sedangkan pedagang hanya bisa menyaksikan dengan tangis haru bangunan selama ini menjadi tulang punggung ekonomi dibongkar rata dengan tanah.

Sementara, diungkapkan Wahyu Hidayat, Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang, pemkab sudah Mb menggusur pedagang kali lima (PKL) Desa Banjararum, Kecamatan Singosari. Penggusuran dilakukan karena para PKL dianggap mengabaikan semua peringatan yang diberikan. Ditegaskan olehnya, sebelum proses pembongkaran semua tahap sudah dilalui, termasuk sosialisasi kepada pedagang di pasar itu.

“Kita sudah memberikan kesempatan kepada pedagang untuk membongkar sendiri lapak mereka. Namun, upaya itu rupanya tidak diperhatikan, hingga harus dibongkar paksa, dan sudah melewati hari Minggu dan lapak yang sudah ditertibkan tidak ada ganti rugi karena sudah diperingatkan jauh-jauh hari,” tandas Wahyu.

Dalam pembongkaran tersebut 250 personel gabungan terdiri dari antara lain Satpol PP, tentara, damkar dan kepolisian. Tidak ada perlawanan berarti dari para pemilik lapak. Mereka terlihat pasrah melihat lapak yang sudah ditempati sejak 2002 itu hancur oleh alat berat. (Setia/Fin)

Berita Terkait

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Bersiap Membuka Poli Urologi
Hosimah Diduga Lakukan Penganiyaan Kepada Menantunya
Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep Terkesan Tertutup
Proyek Irigasi Tanpa Papan Informasi Jadi Sorotan
BPBD Sumenep Menyampaikan Himbauan Potensi Bencana
Inspektorat Segera Panggil Perangkat Desa Nyalabu Laok
Ketua KJJT Pamekasan Dukung Rencana Bupati
Bappeda Sumenep Gelar Musrembang RPJMD

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:17 WIB

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Bersiap Membuka Poli Urologi

Selasa, 1 Juli 2025 - 11:16 WIB

Hosimah Diduga Lakukan Penganiyaan Kepada Menantunya

Senin, 30 Juni 2025 - 08:36 WIB

Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep Terkesan Tertutup

Minggu, 29 Juni 2025 - 22:01 WIB

Proyek Irigasi Tanpa Papan Informasi Jadi Sorotan

Sabtu, 28 Juni 2025 - 21:36 WIB

BPBD Sumenep Menyampaikan Himbauan Potensi Bencana

Berita Terbaru

ADVERTORIAL

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Bersiap Membuka Poli Urologi

Kamis, 3 Jul 2025 - 10:17 WIB

BERITA TERKINI

Hosimah Diduga Lakukan Penganiyaan Kepada Menantunya

Selasa, 1 Jul 2025 - 11:16 WIB

BERITA TERKINI

Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep Terkesan Tertutup

Senin, 30 Jun 2025 - 08:36 WIB

BERITA TERKINI

Proyek Irigasi Tanpa Papan Informasi Jadi Sorotan

Minggu, 29 Jun 2025 - 22:01 WIB

BERITA TERKINI

BPBD Sumenep Menyampaikan Himbauan Potensi Bencana

Sabtu, 28 Jun 2025 - 21:36 WIB