Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Menjelang tutup tahun 2017, sekitar 661 ton lebih beras murah untuk keluarga miskin penerima manfaat pada program pangan bersubsidi tahun anggaran 2017 dari pagu 23 ribu 42 ton lebih di Kabupaten Sumenep dinyatakan hangus, karena tidak ditebus hingga batas terakhir penebusan ke Gudang Bulog setempat. Ratusan ton beras masyarakat sejahtera (rastra) yang dinyatakan hangus itu merupakan jatah 19 Desa di 5 Kecamatan.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Sumenep, Hery Kuncoro Pribadi mengatakan, dari 334 Desa di 27 Kecamatan tercatat 19 Desa tingkat penyerapan rastranya tidak mencapai 100 persen, bahkan satu Desa di Marengan Daya Kecamatan Kota nol persen atau tidak menebus sama sekali.
“Hasil evaluasinya, tidak tuntasnya penyerapan rastra di tahun ini karena umumnya Tim Raskin Desa kesulitan dana untuk biaya penebusan sebab sistemnya cassh and carry atau tunai saat mengambil beras, bukan modal jaminan,” katanya menjelaskan, Selasa (26/12).
Meski demikian, kata Heri panggilan akrabnya, tahun ini tingkat penyerapan program pangan bersubdidi atau rastra terbilang lebih bagus dibanding 2016 lalu, buktinya mencapai 97 persen lebih sedangkan tahun lalu dikisaran 96 persen.
“Tahun depan, Pemkab terus berupaya agar penyerapan program bantuan sosial khususnya rastra lebih maksimal dan tersalurkan kepada penerima menfaat hingga 100 persen,” pungkasnya.