BANJIR KIAN PARAH, AKTIVITAS WARGA SAMPANG LUMPUH

oleh

Sampang-Sorotpublik.com. Musim hujan tahun ini tidak lepas dari bencana banjir yang selalu mengintai aktivitas warga, khususnya di Kabupaten Sampang. Banjir luapan sungai kamuning yang merupakan banjir kiriman dari utara Sampang berdampak besar bagi masyarakat Sampang. Tidak hanya merendam pemukiman di 9 Desa dan Kelurahan, namun banjir juga melumpuhkan perekonomian warga.

Pusat pertokoan dan perhotelan di Jalan Panglima Sudirman, Jalan Hasyim Asy’ari dan Jalan Trunojoyo yang berada di jantung kota Sampang tutup tidak ada aktivitas jual beli.

“Mulai tadi malam barang-barang sudah terendam banjir. Kalau ruginya sekitar 5 juta lebih,” ujar pemilik toko sembako, Santoso di lokasi.

Dampak banjir juga dirasakan pedagang di Pasar Palawija Jalan Trunojoyo. Sejumlah pedagang menggelar dagangannya di trotoar dan pinggir jalan raya.

“Di dalam (pasar) banjir jadi pindah ke sini,” tutur salah seorang pedagang, Kholifah.

Hingga pukul 09.00 WIB, banjir masih merendam wilayah Kecamatan Sampang kota, bahkan rumah dinas Wakil Bupati Sampang yang berada di Jalan Trunojoyo, juga tidak luput dari genangan air.

Selain itu, sejumlah lembaga pendidikan sekolah di Kecamatan Sampang meliburkan siswanya dari Kagiatan Belajar Mengajar (KBM). Hal itu dilakukan  akibat ruang sekolah terendam banjir dengan ketinggian 20 hingga 40 sentimeter, Rabu (13/ 4/2016).

Bahkan, SDN 3 Desa Gunung Maddah Sampang meliburkan siswanya sejak tiga hari lalu akibat banjir yang tidak kunjung surut.

“Mulai hari Senin lalu siswa kami liburkan, sekarang banjirnya semakin parah merendam seluruh bangunan sekolah,” ujar salah seorang guru SDN 3 Gunung Maddah, Istiqomah.

Selain SDN 3 Gunung Maddah, lembaga sekolah yang membebaskan KBM di antaranya, SMPN 6 Sampang Jalan Imam Bonjol, SDN 1 dan SDN 2 Delpenang Jalan Imam Bonjol, SMKN 1 Sampang Jalan Suhadak, SDN 1 dan SDN 2 Rong Tengah Jalan Trunojoyo dan SMPN 2 Sampang Jalan Bahagia.

“Aktivitas SMKN 1 libur sejak kemarin dan sekarang. Ya, karena kondisinya sudah tidak mungkin untuk kegiatan belajar,” ujar Kepala Sekolah SMKN 1 Sampang, Yanto yang mengaku rumahnya di Jalan Mawar juga terendam banjir.

Meski sejumlah wilayah di Sampang ketinggian air sudah surut, namun ketinggian banjir di wilayah Sampang kota masih tinggi. Akses jalur utama di tengah Sampang kota ke arah arah Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Bangkalan juga masih lumpuh terendam banjir setinggi 70 sentimeter.

Penulis : MCr

Editor : Roz

No More Posts Available.

No more pages to load.