Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Sudah 5 bulan lamanya, SMAN 1 Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur hingga saat ini masih tersegel rapi yang dilakukan oleh ahli waris pemilik lahan. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, nampaknya masih belum bisa memberikan kepastian penyelesaian persoalan tersebut.
Tak pelak, hal ini membuat semua siswa-siswi sekolah itu harus lontang-lanting kesana kemari belajar diluar sekolah. Bahkan terkadang harus numpang di sekolah SMP Negeri terdekat. Sehingga, seluruh siswa berkeluh resah karena merasa tidak nyaman belajar diluar sekolah dan bahkan mereka merasa sangat malu.
“Kegiatan belajar mengajar yang kami terima tidak efektif, kami tidak bisa belajar dengan baik, karena kadang-kadang setiap mata pelajaran hanya 15 menit. Bagaimana bisa efektif,” Keluh Sultan Maulana Acmad Rofiki, salah satu siswa kelas XI, kepada sorotpublik.com, Kamis (20/07).
Permaslahan sengketa lahan sekolah yang tidak kunjung usai, membuat pihak sekolah merasa prihatin lantaran kasihan terhadap para siswa yang harus mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah.
Baik kegiatan belajar mengajar, maupun kegiatan yang lain seperti saat ini. Para siswa baru pun, saat ini harus mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan sekolah di luar.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Waru Chairul Riski S.Pd, mengungkapkan, untuk permasalahan itu pihaknya bersama komite sekolah sudah ke DPRD Provinsi Jawa timur, dan UPT Dinas Pendidikan Provinsi Cabang Pamekasan untuk minta tolong agar kasus ini segera diselesaikan. Akan tetapi sampai saat ini jawabannya hanya masih dalam proses dan diminta sabar.
“Penyegelan ini terjadi karena selama ini Dispendik terkesan tak serius menyelesaikan kasus tersebut. Selama ini hanya diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak ahli waris seperti diberikan harapan palsu, sehingga akhirnya disegel kembali. Kami kasihan kepada para murid yang harus belajar numpang sana sini sehingga tidak maksimal. Ya gimana lagi,” Ujar Chairul Riski.
Chairul Riski berharap, agar Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Sebab, sudah empat kali proses penyegelan terjadi, yakni tahun 2004, 2012, 2013 dan 2017 ini tidak kunjung terselesaikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, SMAN 1 Waru Pamekasan disegel oleh ahli waris, Salim (50) sejak tanggal 2 Februari 2017. Pasca disegel, para siswa harus belajar dengan menumpang ke sekolah-sekolah lain. Sampai saat ini tidak ada kepastian kapan SMAN 1 Waru tersebut akan dibuka kembali.