Penulis: Ismi/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur dimulai dengan pemutaran film tentang Penguatan Pendidikan Karakter (Pendekar). Acara tersebut resmi dibuka oleh Bupati KH A. Busyro Karim dengan tanda pemukulan gong, Kamis (15/11/2018) pagi, di Gedung KORPRI setempat.
Ada dua sesi pada pemutaran film hari ini. Sesi pertama yang dimulai pukul 08.00 WIB pagi, dihadiri dan ditonton para guru dan pengawas. Sedangkan sesi kedua dimulai pada siang hari, penontonnya yaitu para siswa/siswi SD-SMP se-Kabupaten Sumenep.
Film yanag diputar pada sesi pertama berjudul ‘Penjuru 5 Santri’. Selain para guru dan pengawas, sesi itu dihadiri Bupati Busyro Karim, Budayawan Nasional sekaligus salah satu pemeran filmnya, D. Zawawi Imron, dan Direktur Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Triana Wulandari.
“Sasaran kegiatan ini sebanyak 1100 orang. Terdiri dari guru sebanyak 500 orang dengan rincian guru SD sebanyak 300 orang dan guru SMP sebanyak 200 orang. Kemudian 600 siswa, terdiri dari siswa SD sebanyak 300, dan SMP sebanyak 300,” ungkap Kepala Disdik Sumenep, A. Shadik, dalam laporannya, Kamis (15/11/2018) pagi.
Ia berharap, pemutaran film tersebut dapat mentransformasi nilai-nilai positif yang mampu membentuk karakter. Sehingga, para guru maupun siswa yang hadir mendapat sesuatu yang berharga untuk kemajuan pendidikan.
Di luar harapan Kadisdik, pemutaran film tersebut mendapat apresiasi dari Direktur Sejarah Kemendikbud, Triana Wulandari. Menurutnya, peran guru adalah peran yang sangat penting daripada peran-peran yang lainnya. Sehingga dengan pemutaran film itu, bisa jadi metode yang menginspirasi bagi mereka.
“Pemutaran film yang kita sebut Pendekar Inspiratif ini artinya pendidikan karakter melalui media inspiratif yaitu film. Dengan tujuan bahwa dengan metode visual, sangat cepat dan efektif untuk mengubah mindset, mengubah perilaku. Yang ditonton hanya 2 jam, tetapi sangat cepat untuk mnyimpan dan mengubah perilaku,” paparnya.
Sementara, menurut Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim, pada dasarnya pemutaran film Pendekar itu dapat memberikan gambaran karakter yang dimiliki dan kembali pada sesuatu yang positif.
“Maka kita harus banyak belajar dari sejarah, karena tidak ada masa kini tanpa masa lalu,” tegasnya.