SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Guna melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit, RSUD dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, melalui Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) mengadakan In House Training Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Pelatihan yang digelar untuk seluruh karyawan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Sumenep tersebut dimaksudkan sebagai bentuk edukasi dasar kepada seluruh karyawan, agar mengerti bahaya infeksi dan cara mencegahnya.
“Pencegahan dan Pengendalian infeksi (PPI) sangat penting untuk diadakan di RS dan Sarana Kesehatan lainnya,” kata Ketua Komite PPI RSUD Sumenep, dr. Rossy Meilani, Sp.PK, Jum at (11/10/201).
Di samping sebagai indikator mutu pelayanan, menurut dia, pelatihan PPI juga dapat melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga pasien dari risiko infeksi karena dirawat, bertugas atau berkujung ke RSUD Sumenep.
“Setiap rumah sakit dituntut dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat,” ungkap dokter Rossy.
Untuk itulah, demi keberhasilan program PPI di rumah sakit diperlukan kerjasama dan dukungan semua unsur yang ada di dalamnya selain medis dan penunjang, yaitu mulai dari manajemen rumah sakit sampai cleaning service.
“Karena itu dalam In House Training PPI ini semua unsur di rumah sakit diundang supaya tahu, termasuk pegawai outsourching cleaning service, khususnya yang bekerja di zona resiko tingkat tinggi dan sangat tinggi,” terang dokter Rossy.
“Sehingga, nanti bisa meningkatkan upaya PPI RS bagi pasien, keluarga, pengunjung dan karyawan di RSUD Sumenep,” imbuh dokter spesialis pathology klinik itu.
Dalam In House Training PPI tersebut, hadir sebagai pemateri yaitu dr. Arya Rasi Putranto, Sp.B, dr. Muhammad Kriestian, Sp.PD, dr. Andri Dwi Wahyudi, Sp.P, dr. Rossy Meilani, Sp.PK, dr. Isnina Cholifia Widy, dan Freddy Septa Wasudy, Amd.Kep.
Acara yang dilaksanakan mulai tanggal 17-19 dan 24-25 September 2019 itu pun terbilang sukses. Sebab, hingga pelaksanaan selesai, peserta IHT PPI selalu penuh dengan peserta. Bahkan sampai kekurangan kursi.
“Hal itu membuktikan antusiasme peserta yang begitu tinggi,” pungkas dokter Rossy.
Penulis: Yusa’
Editor: Heri/Kiki