Penulis : Ad
MALANG KOTA, SOROTPUBLIK.com – Perayaan tahun baru sudah di depan mata. Para penjual pernak pernik kemeriahan awal tahun tersebut sudah mulai mengiasi pemandangan di tepi jalan. Salah satunya adalah terompet. Alat wajib tahun baru ini sudah menghiasi pemandangan di sepanjang jalan di daerah Malang.
Bapak Baldawi adalah salah satu orang yang memilih berjualan terompet saat menjelang tahun baru. Bapak yang berasal dari Pandan Landung ini sudah menekuni pekerjaan menjual terompet sejak tahun 2010 sampai sekarang, dan tempat yang dipilihnya selalu di daerah Pasar Merjosari.
Untuk berjualan, Pak Baldawi memilih untuk menggantung jualannya di sebuah tali yang diikat di antara pohon di pinggir taman merjosari. Tempat yang berada di antara Taman Merjosari dan Pasar Merjosari membuatnya dapat sorotan dari lalu lalang pengendera motor atau yang berjalan kaki.
Namun menurut Bapak satu anak ini, peminat terompet di tahun ini lebih menurun dari tahun ketahun sebelumnya. Ketika di tanya apa kemungkinan penyebabnya, bapak berkumis tersebut hanya menjawab tidak tahu
“Kurang tahu yang Mas, mungkin ada beberapa orang yang masih menyimpan terompetnya, kan kalo terompet seperti ini (menunjuk ke terompet plastik) bisa di simpen Mas,” Tuturnya (23/12/2016).
Berjualan terompet bisa dibilang pekerjaan sampingan yang hanya satu tahun sekali. Namun hasil yang di dapat setiap harinya sudah lumayan untuk tambahan keuangan keluarga, yaitu dengan rata – rata seratus ribu rupiah perhari.
Disinggung tentang maraknya “om telolet om”, Baldawi tidak ikut – ikutan membuat terompet yang berbunyi “telolet”.
“Waduh ga’ Mas, ga’buat (terompet yang berbunyi) seperti itu,” Pungkasnya.