Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.com – Aksi massa yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat meluruk kantor DPRD Pamekasan, Rabu (16/11/2016), menuntut profesionalitas pekerjaan proyek.
Ribuan massa tersebut dihadang oleh aparat kepolisian guna menjaga ketertiban aksi demo. Setelah bercengkrama melantunkan orasinya, 10 perwakilan demonstran dipersilahkan masuk oleh wakil rakyat untuk berdiskusi diruang komisi.
Menurut penanggung jawab aksi, Addusalam syah, saat ini Pamekasan disirami proyek jalan lumayan banyak. Namun sayang, kualitas rencana proyek tidak satu pun yang sesuai dengan rencana dan harapan masyarakat.
“Buktinya ketika kami turun kelapangan usai pekerjaan, tidak sampai hitungan jari, sudah kembali rusak,” Jelasnya.
Menurutnya rakyat bodoh jangan dibodohi oleh alibi pemerintah. Sehingga tiga dinas terkait dengan kucuran anggaran Rp373,418,000 terkesan fatal melancarkan program kerjanya. Ketika dinas yang dimaksud, PU Bina Marga, PU Pengairan, dan PU Cikatarung.
Dari itu, Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Muhammad Karimullah mengapresiasi terhadap temuan masyarakat. Pihaknya akan terima tuntutan untuk perbaikan program pekerjaan fisik.
“Disini, masyarakat menuntut kami untuk membentuk team adhoc, kami buat team itu. Ini langkah strategis untuk dilakukan kajian secara ilmiah,” Katanya.
Sementara itu, ketiga dinas terkait yang diwakili oleh kepala bagian administrasi pembangunan, Rahmat Kurniadi Suroso, mengiyakan semua tuntutan yang tengah disampaikan dalam forum, Karena pihaknya hanya menjadi penegah.
“Karena kami hanya perwakilan saja, dipersilahkan suarakan jika ada temuan dilapangan. Kami tulis oret-oretan disini. Kami tinggal sampaikan ketiga dinas nanti,” Jelas Rahmat.
Keberlangsungan forum diskusi menelan waktu hingga 30 menit. Saat diskusi tersebut terjadi perdebatan, dimana salah satu wakil rakyat naik pitam, karena tidak terima pihaknya dikatakan tidak berkerja secara maksimal.
Diketahui, keributan tersebut berlangsung hampir 10 menit dan keadaan aman setelah dilakukan penertiban oleh petugas.