Tanyakan Pungutan Liar Untuk Pembangunan Sekolah,Ratusan Siswa SMA Kalianget Mogok Belajar

Senin, 24 Oktober 2016 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Doess

SUMENEP, SOROTPUBLIK.com – Senin (24/10/2016) ratusan siswa SMAN I Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar aksi mogok belajar. Mereka melakukan aksi dengan cara berdiri dihalaman sekolah.

Mereka berkomitmen akan masuk kelas ketika mendapatkan penjelasan dari pihak sekolah terkait pungutan yang dilakukan terhadap siswa selama ini.

Nursiah, seorang Siswa kelas XI SMA Kalianget, menyatakan, dirinya bersama teman lainnya  minta pihak sekolah memberi penjelasan terkait keuangan yang dibayar ke sekolah, karena selama ini tidak pernah ada kejelasan.

Dirinya merasa malu jika ditanya soal banyaknya pungutan bagi setiap siswa yang baru masuk dengan alasan uang pembangunan.

“Setiap siswa baru dimintai biaya sebesar sekitar Rp500-Rp600 ribu per siswa untuk uang pembangunan dan uang pendaftaran sebesar Rp35 ribu per calon siswa. Sebab, kami bukan dari kalangan keluarga mampu semua, makanya jangan terlalu banyak dimintai sumbangan,” Terangnya, kepada Sorotpublik.com.

Menanggapi hal ini, Kepala SMAN I Kalianget, Budi Hartono menjelaskan, pungutan yang dilakukan sekolah itu dianggap sudah sesuai aturan yang ada dan sudah berdasarkan  kesepakatan antara komite sekolah dengan orang tua siswa.

“Pungutan itu bukan kebijakan sekolah. Sekolah hanya memberitahukan kebutuhan sekolah kepada komite dan orang tua dan dalam pertemuan komite dengan orang tua siswa disepakati adanya pembayaran dengan jumlah yang tertentu,” Bantahnya.

Terkait dengan sumbangan untuk pembangunan itu kata Budi Hartono diperuntukkan bagi siswa yang mampu, sedangkan siswa yang tidak mampu diberi keringanan untuk tidak membayar dengan membawa keterangan tidak mampu.

“Pembayaranya bisa dicicil selama lima kali dan bagi siswa dari kalangan kurang mampu dibebaskan dari sumbangan tersebut,” Pungkasnya.

Berita Terkait

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Ambunten Raih Juara 2 Lomba Jinggle Sehat Jiwa

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 November 2024 - 13:06 WIB

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Berita Terbaru

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB

BERITA TERKINI

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 Nov 2024 - 10:41 WIB