Penulis : Doess
SUMENEP , sorotpublik.com – Sebanyak 12 orang mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Melawan Korupsi (Gramsi) berunjukrasa ke Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep , Madura , Jawa Timur , Kamis (18/8/2016). Mereka mempertanyakan regulasi DBH dan CSR migas yang peruntukannya tidak jelas.
Korlap Aksi, Imam Bongkar, menyatakan, sumenep adalah kabupaten yang kaya akan Migas, sedikitnya ada tiga sumber migas yang beroperasi, diantaranya Santos, HCML dan KEI.
” Dari ketiga sumber tersebut salah yang lifhtingnya milik sumenep yakni KEI yang beroperasi di pagerungan Sapeken, semenjak beroperasinya DBH migas untuk sumenep tidak berjalan sehat, dan pengelolaannya tidak transparan,” Kata Imam Menjelaskan.
Dijelaskan Imam, tidak hanya itu, regulasi coorporate sosial responsibility (CSR) ditengarai tidak tepat sasaran, hal itu dibuktikan dengan banyaknya perusahaan yang tidak pernah terbuka ke publik.
” Untuk itu pihaknya mendesak pemkab segera mengambil sikap, agar CSR perusahaan migas di sumenep benar-benar tepat sasaran,” Tegasnya.
Pihaknya juga meminta secara tegas kepada pemerintah daerah untuk segera membentuk tim pengawas independen dalam pengelolaan CSR perusahaan di sumenep, sehingga semua realisasi tanggung jawab sosial perusahaan migas bisa tepat sasaran dan sinergis dengan program pemerintah daerah,” Kata Imam menambahkan.