Penulis : Doess
SUMENEP , sorotpublik.com – Persoalan relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke areal Lapangan Giling Jl.Kh Agussalim tetap menjadi persoalan yang tidak akan terselesaikan, bahkan masih manjadi pembahasan hangat dan juga menjadi Trending topik di Sumenep, Madura Jawa Timur.
Sungguh ironis, fakta yang terjadi dilapangan, sebagian masyarakat ada yang menilai bahwa, pasca PKL direlokasi dari Taman Bunga, kondisi taman diakui memang lebih baik dari sebelumnya.
Namun disisi lain penempatan PKL di areal yang baru sangat tidak tepat karena dilokasi yang baru itu termasuk ” Zona Merah” Sehingga menjadi pemicu terjadinya penyebab kemacetan lalulintas.
Moh. Hasan, salah satu PKL mengaku sangat terpukul dengan kebijakan Pemkab dalam hal ini Bupati dan Wakilnya, A. Busyro Karim-Ahmad Fauzi.
“Program Nata Kota Membangun Desa yang menjadi Visi-Misinya mengabaikan nasib hidup ratusan PKL yang saat ini pendapatannya sangat sekarat,” Ungkapnya dengan nada marah.
Saking ibanya dengan nasib para PKL yang dibuang kelokasi tidak layak itu, kecaman dan cemoohan terhadap kinerja tim relokasi ramai dan menjadi perbincangan panas di jejaring di sosial media (Sosmed).
Sebagaimana komentar Sang Legislator Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Indra Wahyudi di akun Facebooknya, yang diunggah sekitar 16 jam lalu dari serakang. Sabtu (6/8/16),dalam statusnya, meskipun dia meminta untuk tidak dimuat terhadap wartawan yang meminta komentarnya, namun pernyataannya sangat menggelitik semua pihak yang membacanya.
Dia menulis, Tadi ada yang bertamu kerumah, sebut saja teman2 wartawan minta komentar terkait dg taman bunga sumenep, lalu sayang bilang komentar sy tdk perlu d muat karna jabawan sy sangat padat dan singkat yaitu “lebih bagus, indah dan nyaman dari sebelumnya”. Lalu pertanyaan kedua bgaimana dg PKL? Lalu sy jawab “lha..Klo PKL malah sebaliknya, tempatnya yg kurang tepat dan kurang nyaman disamping mengganggu arus lalu lintas”.