Penulis : Nt/Doess
Editor : Red
SUMENEP , sorotpublik.com
Untuk kedua kalinya puluhan masyarakat yang mengatasnamakan Jatim Corruption Watch (JCW) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (28/7/2016), melakukan aksi ke kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Mereka tetap menuntut menurunkan pengelola Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, diturunkan karena dinilai telah merampas aset milik Pemkab setempat.
Selain berorasi, para pendemo juga membawa poster diantaranya bertuliskan “Selamatkan Unija yang dikelola oleh Yayasan bodong Arya Wiraraja yang tidak terdaftar di DIKTI sebagai badan hukum Unija Sumenep,dan “Yayasan Arya Wiraraja bertanggung jawab terhadap adanya Unija yang tidak legal, ribuan ijasah tidak sah sejak 2006”.
“Kita mendesak Pemkab bersama Polres Sumenep, untuk mengusut tuntas perampasan aset yang dilakukan Unija,” terang Sajali, saat berorasi, Kamis (28/7/2016).
Ia mengaku memiliki bukti konkrit terkait perampasan aset itu, karena data hibah di Unija hanyalah rekayasa.
“Apalagi tanah tukar guling yang merupakan pecaton Desa Kebonagung seluas 2 hektar tidak sah atau cacat hukum. Ini bukti nyata,” tegasnya.
Sajali menuturkan, sejak tahun 2006 mahasiswa dan masyarakat telah dibodohi dengan yayasan tidak sah (illegal).
“Tolong bebaskan Unija dari mafia kampus. Turunkan Ramdlan Siraj, Kurniadi Widjaja, Alwiyah dan Syaifurrahman. Mereka antek-antek yang menguasi Unija Sumenep,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, aksi turun jalan JCW masih berlangsung didepan kantor Pemkab Sumenep.