Lahan Hijau, Yang Sudah Tidak Hijau Lagi

Sabtu, 23 Juli 2016 - 15:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Doess
Editor   : Red

SUMENEP , sorotpublik.com
Hektaran lahan persawahan milik petani Desa Kolor Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Tomur, di era Tahun 2000an terlihat masih hijau dan subur jauh dari genangan air banjir.image

Seiring dengan perkembangan zaman, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk melindungi lahan tersebut, menjadikan puluhan hektar lahan persawahan di sekitar Terminal Arya Wiraraja ini ditetapkan sebagai zona hijau.

Artinya dengan diberlakukannya penetapan zona hijau itu tidak diperbolehkan ada satupun bangunan yang berdiri di daerah tersebut.

Namun apalah daya, kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemkab faktanya tidak berjalan mulus. Itu terbukti, saat ini di tahun 2016, lahan yang ditetapkan sebagai Zona Hijau itu beralih fungsi menjadi lahan perumahan elit yang dilakukan oleh pengembang.

Saat ini lahan persawahan semakin menipis, dan ironisnya menjadi lahan persawahan yang tidak subur lagi. Begitu juga, akibat dampak dari dibangunnya banyak perumahan, limbah dari rumah-rumah warga menyebabkan terjadinya genangan air di persawahan.

Salah seorang pemilik sawah, Matrani, menuturkan, setelah dibangun banyak rumah, terhitung tiga tahun lamanya hasil panen padinya menurun drastis.

“Dulu itu sebelum dibangun perumahan subur,dan setiap kali panen hasil padi dari tiga petak sawahnya dikisaran 50 karung. Namun dalam tiga tahun terakhir inihasil jauh dari harapan”

Dia menjelaskan, berdirinya banyak perumahan di sekitar sawahnya sangat berpengaruh pada kesuburan tanah.

” Saya ini orang awam, namun bisa dilihat sendiri, air yang menggenang tidak seperti biasanya, karena ini sudah bercapur dengan sisa air dari perumahan warga, warna hitam dan penuh lumut serta bau bekas cucian”

Matrani juga mengemukakan,melihat fakta yang sudah menyakitkan ini, dirinya hanya bisa pasrah, dan menilai Pemkab Sumenep,tidak bisa memikirkan nasib petani.

“Buktinya Pemkab lebih mementingkan keinginan Pegembang daripada nasib dan anak cucu petani”

Berita Terkait

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif
SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival
Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 19:00 WIB

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif

Jumat, 22 November 2024 - 22:45 WIB

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 November 2024 - 13:06 WIB

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif

Sabtu, 23 Nov 2024 - 19:00 WIB

BERITA TERKINI

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:45 WIB

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB