Penulis : Nt
Editor : Red
SUMENEP , sorotpublik.com
SABTU (21/5/2016).
Hingga saat ini Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami krisis tenaga penyuluh pertanian. Akibatnya produksi padi ditingkat petani menurun.
Bahkan, para petani sering mengeluhkan tidak adanya tenaga penyuluh yang bisa memberikan pemahaman bagaimana cara menanam padi yang baik agar panen padi bisa melimpah.
“Selama ini kami tidak pernah didatangi petugas dari pertanian. Kami menanam padi sesuai peninggalan ajaran para sesepuh,” terang Suhaniya, warga Kecamatan Dasuk, Sumenep, Sabtu (21/5/2016).
Namun, Ia mengakui jika hasil panen padi tahun ini menurun dibanding musin panen tahun sebelumnya.
“Dari lahan 10 petak atau setengah hektar lebih, biasanya hasil padi mencapai 30-40 zak. Tapi sekarang turun hanya 20 zak,” ungkapnya.
Tidak ada yang mengetahui penyebabkan. Padahal sebelum ditanami benih, tanah sudah ditaburi pupuk organik dan ketika tumbuh diberi pupuk.
“Kami tidak mengerti apakah proses tanam padi mengalami perubahan, sehingga hasilnya pun ikut menurun,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep, Bambang Heriyanto, mengaku jika wilayahnya memang sedang kekurangan tenaga penyuluh pertanian.
“Jumlah tenaga penyuluh hanya 137 orang. Sedangkan desa di Sumenep sebanyak 332 desa. Jadi masih jauh dari ideal, dimana satu tenaga penyuluh membawahi satu desa,” tukasnya.
Bambang mengungkapkan, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan pada pemerintah pusat melalui kementerian pertanian untuk penambahan tenaga penyuluh tersebut.
“Namun, sampai saat ini belum ditanggapi oleh pihak pusat,” pungkasnya.