Penulis : Doess
Editor : Red
SUMENEP, sorotpublik.com
JUM’AT (20/5/2016).
Kekuatan daya atau Elektrifikasi listrik di empat Kabupaten di Madura, Jawa Timur masih dibahwa standart minimal Nasional yakni 70 persen. Bahkan di Kepulauan Sumenep baru sekitar 13 persen.
“Elektrifikasi listrik di Madura masih terbilang rendah sebab hanya sekitar 62 persen atau jauh dari standar minimal nasional 70 persen,” terang Ahmad Nawardi, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal daerah pemilihan Jawa Timur.
Ia menyampaikan, kabupaten Sumenep dan Sampang merupakan Kabupaten terendah di Madura, karena baru sekitar 50 persen, bahkan untuk daerah Kepulauan Sumenep baru sekitar 13 persen yang teraliri listrik oleh PLN.
“Di Madura ini memang sangat memprihatinkan soal elektrifikasi listrik, utamanya diwilayah kepulauan Sumenep,” paparnya.
Ia menyayangkan atas rendahnya elektrifikasi listrik itu, sebab daerah yang hasil bumi dan gasnya melimpah justru umumnya masih belum teraliri listrik, apalagi Madura merupakan penyuplai gas sebagai sumber kehidupan masyarakat di Jawa dan Bali.
“Tanpa disuplay dari Madura, listrik di Jawa dan Bali bisa padam, sementara di Madura sendiri justru kebutuhan listriknya tidak terpenuhi secara maksimal,” tegasnya.
Ia meminta pemerintah lebih serius merealisasikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Pasean Pamekasan dalam menenuhi kebutuhan listrik di Madura karena sampai saat ini masih sebatas rencana tanpa aksi kongkrit.
“Kami juga mendorong PLN meningkatkan kapasitas PLTD di Kepulauan, sebab saat ini terkesan mati suri, bahkan tidak memadainya tenaga listrik di Kepulauan berdampak serius terhadap perekonomian,” tukasnya.