Dianggap Lamban Tangani Kasus Penganiayaan, Sejumlah Aktivis LSM Demo Polres Sumenep

Senin, 25 Januari 2016 - 06:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

P_20160125_095330_HDRSorotpublik.com – Sumenep, Dianggap tidak serius dan lamban tangani kasus penganiyaan terhadap anak dibawah umur, TN siswa di salah satu SMA di Kabuapten Sumenep. Sejumlah aktivis LSM dan relawan Sekabupaten Sumenep demo Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Senin, (25/01/2016)

Para demonstran tersebut menuntut Polres Sumenep untuk segara tuntaskan kasus penganiyaan yang dilakukan oleh salah satu keluarga Advokad terhadap TN. Dan segera menangkap pelaku yang tega menggoreng atau menyirami tangan korban dengan minyak mendidih, sehingga tangan korban melepuh.

Mereka menilai Polres Sumenep lamban dalam menangani kasus tersebut, sebab dari kejadian dan pelaporan hingga kini Kasus penganiayaan tersebut masih terkatung-katung.

“Ini sudah bukti keteledoran mereka dan keterlambatan mereka, atau mereka sengaja memperlambat kasus ini karena takut.” Tutur ahmad Efendy Selaku Ketua Lidik Hukum Dan HAM.

Dalam orasinya mereka menanyakan kinerja Polres Sumenep dalam menangani kasus penganiayaan tersebut.

“Mana kerja anggota Polres yang katanya sebagai pengayom masyarakat. Apa harus menunggu jatuhnya korban lagi,” Teriak Efendy.

Selain itu mereka juga membawa beberapa poster yang diantaranya bertuliskan “Mengapa Polisi Sangat Lamban Dalam Menangani Kasus Penganiayaan Terhadap TN” dan haruskah Kami Katakan Polisi Pencundang…?”.

Polres Sumenep menurunkan puluhan polsonelnya dalam mengamankana aksi tersebut. Yang diantaranya untuk barisan terdepan berjejer polisi wanita yang siap menghadang demonstran, sementara barisan belakang berjejer Pasukan Genap dengan Tameng pelindung dn tongkatnya.

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanudin menyangkal pihaknya lamban menangani kasusu penganiayaan tersebut. Ia mengaku pihaknya terus menindak lanjuti kasus tersebut.

“Sebenanrnya meski tidak ada unras tetap dilaksanakan upaya-upaya tindakan kepolisian,” jelas Hasanudin. (Dit/Fin)

Berita Terkait

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI
Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak
Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan
Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar
Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas
Bappeda Sumenep Genjot Penguatan Sektor Unggulan
Jalan Mengelupas di Desa Ambunten Tengah Ditelantarkan
P3-TGAI di Desa Ellak Daya Jadi Sorotan LPK

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 09:16 WIB

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI

Rabu, 19 November 2025 - 06:33 WIB

Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak

Selasa, 18 November 2025 - 14:24 WIB

Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan

Senin, 17 November 2025 - 12:45 WIB

Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar

Minggu, 16 November 2025 - 10:22 WIB

Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Kades Jabaan Bayar Puluhan Juta Untuk Mendapatkan P3-TGAI

Rabu, 19 Nov 2025 - 09:16 WIB

BERITA TERKINI

Beberapa Warga di Desa Rajun Keluhkan Jalan Rusak

Rabu, 19 Nov 2025 - 06:33 WIB

BERITA TERKINI

Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN Lapa Laok II Jadi Sorotan

Selasa, 18 Nov 2025 - 14:24 WIB

BERITA TERKINI

Oknum di SMPN 1 Dasuk Lakukan Pungutan Liar

Senin, 17 Nov 2025 - 12:45 WIB

BERITA TERKINI

Dugaan Korupsi 114 Milyar Ditangani Polda Jatim Tidak Jelas

Minggu, 16 Nov 2025 - 10:22 WIB