GIANYAR, SOROTPUBLIK.COM – Sejumlah pedagang Pasar Umum Gianyar yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Umum Gianyar memasang baliho yang bernada seruan untuk menunda revitalisasi Pasar Gianyar, Senin (04/05/2020).
Dari pantauan di lokasi, tampak sejumlah pedagang memasang tiga buah sepanduk di depan pintu utara Pasar Umum Gianyar, tepatnya di depan komplek ruko tempat mereka berjualan.
Abdul Malik, salah satu anggota dari Aliansi Pedagang Pasar Gianyar mengatakan, ada beberapa poin yang menjadi dasar seruan untuk menunda revitalisasi Pasar Umum Gianyar. Salah satunya adalah tidak ada MoU (kesepakatan bersama) seperti janji awal rapat dengan Pemda.
“Ada beberapa poin yang mendasarkan kami seruan kami untuk penundaan revitalisasi Pasar Gianyar, yakni tidak ada MoU, seperti janji awal rapat dengan Pemda Gianyar. Bahkan dari informasi yang kami dapatkan, tanah pasar adalah tanah Desa dan belum ada MoU antara Desa dan Pemda,” ujarnya.
Bahkan sejumlah pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan sangat menyayangkan langkah Pemda Gianyar yang dianggap tidak sejalan dengan program pemerintah pusat mengenai relaksasi dalam berbagai bidang ditengah dampak pandemi Virus Corona atau Covid-19.
“Relaksasi dalam berbagai bidang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam menghadapi pandemi ini, namun Pemda Gianyar tetap ngotot menjalankan program revitalisasi dan relokasi Pasar Gianyar. Hal ini tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Abdul Malik mengungkapkan selama belum ada MoU maka para pedagang yang melakukan seruan ini bersepakat untuk menolak proses relokasi Pasar Gianyar ke tempat penampungan sementara.
“Kita tetap mengikuti keputusan dari Pemda, kalau pro dan kontra itu kan sudah biasa. Memang seperti ruko di jalan Ngurah Rai itu kami dengar ada seruan penundaan, tapi hal itu biasa terjadi,” pungkasnya.
Penulis: Bambang S
Editor: Heri