Saat Si Jinak Jadi Peserta Balapan (1)

Sabtu, 7 Desember 2019 - 19:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Balap Merpati. (Foto: Istimewa)

Ilustrasi Balap Merpati. (Foto: Istimewa)

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Sejak dulu, pecinta hewan sudah ada. Namun karena zaman terus berubah, kreativitas orang juga terus bertambah. Yang cinta hewan juga beragam. Mulai dari hewan yang jinak hingga buas.

Tak sekadar suka, mereka juga memelihara hewan-hewan itu, mengurusnya, menjaganya, dan memberi makan. Motivasinya beragam, ada yang hobi, kepuasan, hingga orientasi bisnis. Meski, dewasa ini motivasi itu ibarat gado-gado, bercampur-baur. Ya, awalnya suka memelihara hewan, lalu sekaligus juga suka keuntungan saat dijual; sehingga lantas menjadi puas, dan selanjutnya menjadi hobi juga.

Bicara kreativitas, orang-orang jaman now memang banyak yang kreatif. Dulu orang Madura, tahunya kerapan sapi. Sekarang kambing pun dikerap juga. Imbasnya, kambing yang biasanya harganya di kisaran Rp 1 hingga 2 juta, jika sudah menjadi kambing kerapan harganya bisa Rp 15 hingga Rp 25 juta.

“Ini sudah ada yang nawar di atas Rp 15 juta,tapi tak saya lepas,” kata Nazar, salah satu pemilik kambing kerapan saat mau menyeberang dari Pelabuhan Kalianget ke Pulau Sepudi, berapa waktu lalu. Kebetulan kala itu sorotpublik.com juga satu rute dengannya.

Lucunya, seekor kambing kerapan yang tubuhnya mungil itu disambut oleh sebuah mobil pick up di dermaga Tarebung, Sepudi waktu itu. Seperti tamu kehormatan saja, bak pick up itu hanya ditempati seekor kambing tersebut. Padahal biasanya, mobil pick up yang ditaksikan, umumnya sarat dengan penumpang dan barang.

Bagi orang yang baru saja melihat pemandangan itu, tentu bakal terheran-heran. Padahal di saat yang sama, sebenarnya tidak sedikit orang baru turun dari perjalanan laut itu yang butuh sarana transportasi. Seakan mengejek, kambing di atas bodi belakang pick up itu pun cuek. Jika bisa bicara seperti orang pada umumnya, ia akan bilang: binatang pun bisa menang.

“Memang begitu. Sekelas kambing pun jika menguntungkan, maka dihargai.  Orang pun kalah,” sindir seorang kawan seperjalanan sambil terkekeh.

Lain-lagi dengan Kus, warga Sepudi, kenalan media ini. Pemandangan seperti itu sudah biasa dilihat. Jadi, orang setempat biasa saja. Secuek kambing di atas pick up itu tadi.

“Namun tentunya tidak setiap kambing bisa mendapat kesempatan seperti itu,” kata pria berkumis itu sembari tertawa diiringi kepulan asap rokok yang keluar dari mulutnya.

Nah, jika yang tadi itu kambing, ada lagi bangsa hewan yang juga masuk komoditas mahal. Yaitu merpati. Burung atau unggas yang banyak dipelihara orang sejak dulu ini memang terkenal. Selain kadang untuk dikonsumsi dagingnya, juga telurnya, merpati juga merupakan jenis burung yang indah.

Ia tak seperti burung lainnya. Karakternya setengah jinak, dan setengahnya lagi tidak. Sehingga muncul istilah “jinak-jinak merpati”. Tidak sembarang orang bisa mendekati. Bikin orang penasaran. Tentunya.

Sebenarnya burung merpati tidak seberapa mahal. Laiknya kambing biasa, merpati pada umumnya juga harganya tidak sampai membuat kantong jadi bolong. Hanya, untuk merpati khusus, satu ekornya juga bisa menyamai harga kambing kerapan.

“Bisa tembus Rp 25 juta. Bahkan kabarnya ada yang sampai ratusan juta rupiah,” kata Fatihul Huda, salah satu “kolektor” burung merpati. (bersambung)

Penulis: Sidi Mufi Imam
Publisher: Kiki Ana Aniz

Berita Terkait

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif
SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival
Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 19:00 WIB

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif

Jumat, 22 November 2024 - 22:45 WIB

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif

Sabtu, 23 Nov 2024 - 19:00 WIB

BERITA TERKINI

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:45 WIB

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB