SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Program Wajib Diniyah Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sampai sejauh ini berjalan dengan lancar. Hal tersebut diketahui dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Wajib Diniyah di Ruang Rapat Arya Wiraraja Lantai 2 Kantor Bupati Sumenep, Kamis (05/09/2019) siang.
“Alhamdulillah, evaluasi ini tidak ada masalah dan berjalan dengan lancar,” ungkap Kepala Disdik Sumenep, Bambang Irianto, melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas), Abd. Kadir.
Sejak beberapa tahun terakhir, kata Kadir, Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menerapkan Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 15 Tahun 2016 tentang Program Wajib Diniyah di berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Pada tahun ajaran 2016-2017 kemarin Wajib Diniyah ini mulai diberlakukan, tapi baru di Kecamatan Kota Sumenep saja,” terangnya saat ditemui sorotpublik.com usai rapat.
Waktu itu, pelaksana untuk tingkat SD baru sebanyak 34 lembaga. Sementara untuk tingkat SMP ada 5 lembaga dan SMA ada 3 lembaga. Lembaga pelaksana tingkat SMP dan SMA di antaranya SMP 2 Sumenep, SMP 3 Sumenep, SMP 5 Sumenep, dan SMA 1 Sumenep serta SMA 2 Sumenep.
“Pada tahun ajaran 2019-2020 ini pelaksana Program Wajib Diniyah untuk tingkat SMP terdapat 12 lembaga yang tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya Kecamatan Batuan, Manding, Dasuk, Rubaru, Ganding, Kalianget, Bluto, Lenteng, dan Kecamatan Pragaan,” jelas Kadir.
Dengan begitu, jumlah pelaksana program Wajib Diniyah tingkat SMP tahun ajaran 2019-2020 meningkat jadi 17 lembaga dengan 5 lembaga pelaksana sebelumnya. Sementara total pelaksana untuk tingkat SD saat ini sebanyak 230 lembaga.
“Kalau ditotal semuanya dari SD, SMP dan SMA, pelaksana program Wajib Diniyah tahun ini mencapai 250 lembaga,” imbuh Kadir.
Menurut Kabid Dikdas tersebut, perencanaan penyelenggaraan Program Wajib Diniyah pertanggal 7 Juli 2019 sudah masuk ke dalam payung hukum. Sehingga, kini pihaknya fokus pada naskah dan komunikasi pelaksanaan program unggulan Disdik itu se-Kabupaten Sumenep.
“Ini merupakan awal pelaksanaan Wajib Diniyah Kabupaten Sumenep,” tegas Kadir.
Penulis: Yusa’
Editor: Helmy