Lahan Pertanian Mendukung, BPP Kecamatan Pasongsongan Komitmen Kembangkan Potensi Agropolitan

Rabu, 14 Agustus 2019 - 18:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordinator BPP Pasongsongan, Bahtiar Julianto, S.Pt (kanan) bersama Ketua salah satu Kelompok Tani Desa Lebeng Barat, Abd Adim menunjukkan hasil varietas pertanian yang dikembangkan. (Foto: Heri/SorotPublik)

Koordinator BPP Pasongsongan, Bahtiar Julianto, S.Pt (kanan) bersama Ketua salah satu Kelompok Tani Desa Lebeng Barat, Abd Adim menunjukkan hasil varietas pertanian yang dikembangkan. (Foto: Heri/SorotPublik)

Penulis: Heri/Mol
Editor: Kiki

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Banyaknya potensi yang bagus dikembangkan untuk lahan pertanian di Kecamatan Pasongsongan membuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berkomitmen mengelola potensi agropolitan.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pasongsongan, Bahtiar Julianto, S.Pt saat ditemui jurnalis sorotpublik.com di ruang kerjanya menyampaikan, di Kecamatan Pasongsongan lahannya bagus untuk dikembangkan beberapa varian pertanian.

“Di sini (Kecamatan Pasongsongan, red)) bagus mengembangkan buah kelengkeng dan beberapa buah lainnya, karena di sini banyak lahan yang terbuka,” ungkapnya, Rabu (14/08/2019).

Abd Adim, Ketua salah satu Kelompok Tani di Desa Lebeng Barat, Pasongsongan membenarkan bahwa potensi kelengkeng di wilayahnya memang bagus dikembangkan. Walaupun sebenarnya ada budidaya kopi asal di desa tersebut yang saat ini menjadi permintaan banyak konsumen.

“Sebenarnya kalau yang lagi banyak permintaan di sini ini kopi. Karena kata penikmat kopi, kopi di sini berbeda dengan kopi yang berasal dari luar kota atau dari Jawa,” jelas Abd Adim.

Namun, baik Koordinator BPP maupun Ketua Kelompok Tani menyatakan, ada kendala yang cukup besar bagi petani dalam mengelola pertanian di Kecamatan Pasongsongan.

Kendala yang saat ini dialami di wilayah tersebut, yakni ketersediaan air yang minim untuk menyiram tanaman lantaran kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau.

“Di sini kami butuh sumur bor, agar bisa mengairi tanaman yang kami kembangkan,” ujar Abd Adim.

Berita Terkait

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival
Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Sekda Sumenep Meminta Kades Memprioritaskan DD

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 22:45 WIB

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 November 2024 - 13:06 WIB

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:45 WIB

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB