Penambang Ilegal Gunung Botak Main Kucing-kucingan, Pemprov Maluku Diminta Keluarkan Regulasi

Minggu, 30 Juni 2019 - 14:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua LSM Parlamen Jalanan,  Ruslan Soamole bersama dengan para toko adat Pulau Buru, Maluku. (Foto: Sofyan/SorotPublik)

Ketua LSM Parlamen Jalanan, Ruslan Soamole bersama dengan para toko adat Pulau Buru, Maluku. (Foto: Sofyan/SorotPublik)

Penulis: Sofyan/Kiki

BURU, SOROTPUBLIK.COM – Ketua LSM Parlemen Jalanan, Ruslan Soamole meminta Pemerintah dan Kapolda Maluku agar mengambil tindakan tegas terkait pertambangan ilegal yang terjadi di Gunung Botak Kabupaten Buru.

Pasalnya, menurut pria yang akrab disapa Ucok itu, masih ada penambang yang beraktivitas main kucing-kucingan, meskipun tambang Gunung Botak sudah resmi ditutup.

“Kita mengetahui bahwa Gunung Botak telah ditutup kurang lebih satu tahun terakhir ini, tapi kok masih saja ada yang beraktivitas,” katanya, Sabtu (29/06/2019) kemarin.

“Kalau memang ada yang beraktivitas di Gunung Botak harusnya ada kejelasan regulasi dari Pemerintah,” tambah Ruslan.

Pemerintah Provinsi, kata dia, harus mengeluarkan regulasi tentang pertambangan tersebut. Agar masyarakat juga bisa bekerja dengan baik, dan tidak perlu lagi kucing-kucingan seperti saat ini.

Karena itu, Ruslan meminta Pemerintah Provinsi Maluku serius melihat Gunung Botak, yang kini makin mempersulit jalannya ekonomi pasca penutupan tambang.

“Saya juga berharap kepada Bapak Pangdam XVI Ambon dan Bapak Kapolda Maluku agar bisa memperkuat pengamanan anggota di lokasi GB pasca penutupan tambang ilegal,” pungkas Ruslan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhammad Roem Ohairat yang dihubungi via seluler mengatakan, penambangan Gunung Botak adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

“Itu domainya Pemprov Maluku dan Pemerintah Pusat,” ujarnya, Minggu (30/06/2019).

Namun demikian, Kombes Pol Muhammad Roem Ohaira menyatakan, Polri dan TNI saat ini terus menjaga lokasi Gunung Botak, agar tidak ada penambang liar atau penambang emas tanpa izin (PETI).

“Polri dan TNI saat ini terus menjaga agar tidak ada penambang liar atau PETI, yang jika beroperasi tanpa mengindahkan masalah lingkungan hidup dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup sekitar,” pungkas Kabid Humas Polda Maluku itu.

Berita Terkait

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu
Dinkes Provinsi Jawa Timur Kunjungi Puskesmas Ganding
Puskesmas Gapura Berkomitmen Dalam Pelayanan Masyarakat

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 November 2024 - 04:08 WIB

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Minggu, 17 November 2024 - 08:47 WIB

Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB

BERITA TERKINI

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 Nov 2024 - 10:41 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Selasa, 19 Nov 2024 - 04:08 WIB