Penulis: Nurul H/Kiki
BONDOWOSO, SOROTPUBLIK.COM – Pembukaan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) yang ke-200 tahun, menyisakan sampah berserakan di sepanjang jalan alun-alun kota.
Abdul, tukang becak asal Desa Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel sangat menyayangkan pemandangan buruk itu dibiarkan oleh penyelenggara.
“Perayaannya besar dan bagus, tapi sayang setelah acara selesai sampah-sampah dan bekas gunungan hasil bumi terlantarkan tidak ada yang peduli,” tuturnya dalam bahasa Madura, Sabtu (29/06/2019) sore.
Akibatnya, kata Abdul, rakyat kecil seperti dialah yang akhirnya bertanggungjawab. Sebab selain merusak pemandangan, itu mengganggu pengguna jalan.
“Kalau sudah tidak ada lagi yang mengurus, ya kami selaku rakyat biasa yang menggotong kepinggiran jalan dan mengambil apa yang masih bisa dipakai dari pekakasnya,” ujar Abdul.
Kegiatan tersebut merupakan perayaan tahunan yang hanya meriah di awal acara. Terbukti, pasca acara masih saja tidak ada petugas yang sigap mengurusi barang-barang ataupun sampah yang berserakan.
Sebagaimana Abdul, Junaid Alhotir, pemuda asal Tlogosari juga menyayangkan kondisi pasca perayaan itu. Menurutnya, petugas kebersihan harus sigap menyikapi sisa barang yang berserakan di tengah jalan.
“Petugas kebersihan itu harusnya peka, kalau toh ada masyarakat yang membantu malahan enak kan. Hal sederhana ini mencerminkan kepedulian terhadap kota kelahiran sendiri,” ungkapnya.
Namun, bukan berarti hal itu menjadi kesalahan petugas kebersihan semua. Sebab, pihak-pihak yang membawa gunungan hasil bumi tak seharusnya mengabaikan barang bawaannya begitu saja.
“Ini juga akibat kurangnya ketegasan dari pihak Pemkab sendiri,” imbuh Junaid.