Pembukaan Perayaan Harjabo Ke-200 Tahun, Sisakan Pemandangan Buruk

Sabtu, 29 Juni 2019 - 20:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi jalan di alun-alun kota pasca Opening Hari Jadi Bondowoso yang ke-200 tahun, Sabtu (29/06/2019) sore. (Foto: Nurul H/SorotPublik)

Kondisi jalan di alun-alun kota pasca Opening Hari Jadi Bondowoso yang ke-200 tahun, Sabtu (29/06/2019) sore. (Foto: Nurul H/SorotPublik)

Penulis: Nurul H/Kiki

BONDOWOSO, SOROTPUBLIK.COM – Pembukaan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) yang ke-200 tahun, menyisakan sampah berserakan di sepanjang jalan alun-alun kota.

Abdul, tukang becak asal Desa Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel sangat menyayangkan pemandangan buruk itu dibiarkan oleh penyelenggara.

“Perayaannya besar dan bagus, tapi sayang setelah acara selesai sampah-sampah dan bekas gunungan hasil bumi terlantarkan tidak ada yang peduli,” tuturnya dalam bahasa Madura, Sabtu (29/06/2019) sore.

Akibatnya, kata Abdul, rakyat kecil seperti dialah yang akhirnya bertanggungjawab. Sebab selain merusak pemandangan, itu mengganggu pengguna jalan.

“Kalau sudah tidak ada lagi yang mengurus, ya kami selaku rakyat biasa yang menggotong kepinggiran jalan dan mengambil apa yang masih bisa dipakai dari pekakasnya,” ujar Abdul.

Kegiatan tersebut merupakan perayaan tahunan yang hanya meriah di awal acara. Terbukti, pasca acara masih saja tidak ada petugas yang sigap mengurusi barang-barang ataupun sampah yang berserakan.

Sebagaimana Abdul, Junaid Alhotir, pemuda asal Tlogosari juga menyayangkan kondisi pasca perayaan itu. Menurutnya, petugas kebersihan harus sigap menyikapi sisa barang yang berserakan di tengah jalan.

“Petugas kebersihan itu harusnya peka, kalau toh ada masyarakat yang membantu malahan enak kan. Hal sederhana ini mencerminkan kepedulian terhadap kota kelahiran sendiri,” ungkapnya.

Namun, bukan berarti hal itu menjadi kesalahan petugas kebersihan semua. Sebab, pihak-pihak yang membawa gunungan hasil bumi tak seharusnya mengabaikan barang bawaannya begitu saja.

“Ini juga akibat kurangnya ketegasan dari pihak Pemkab sendiri,” imbuh Junaid.

Berita Terkait

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu
Dinkes Provinsi Jawa Timur Kunjungi Puskesmas Ganding

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Senin, 18 November 2024 - 11:43 WIB

Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP

Berita Terbaru

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB

BERITA TERKINI

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 Nov 2024 - 10:41 WIB