Hasanuddin, Warga Batang Batang Berjuang Dengan Keterbatasan

Sabtu, 7 November 2015 - 04:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hasanuddin Saat di Sela-sela Kegiatannya

Hasanuddin Saat di Sela-sela Kegiatannya

Penulis: Heri
Editor: Ready

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM Berjuang memang merupakan kewajiban bagi setiap individu untuk menentukan arah kesuksesan dikemudian hari, sama saja dengan propesi seorang guru, mereka berjuang demi melaksanakan amanat pembukaan UUD 45, yakni ikut mencerdaskan kehidpan bangsa.

Seperti lelaki kelahiran Sumenep, 20 Maret 1976 di Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Hasanuddin, lelaki yang banyak mengispirasi jutaan orang di indonesia. Dengan keterbatasan yang dimilikinya ia mampu melakukan perjuangannya dalam pendidikan di Kabupaten Sumenep dengan baik.

Hasanuddin seorang tenaga pengajar di Madrasah Hidayatus Sibyan Desa Batang-Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang. Dengan keterbatasan Tangan dan kakinya yang mengalami cacat sejak lahir. Namun semangatnya untuk mendidik anak bangsa ini cukup kuat.

“Saya memang cacat, tapi semangat saya tidak pernah cacat dalam mengajar murid saya,” tegas lelaki yang dipanggil Hasan ini di ruang kerjanya.

Baginya Dalam pengabdian terhadap bangsa memanglah harus tidak mengenal kata lelah dan pamrih. Harus didasari dengan keluasan nurani dan lapang dada. Jika tidak, apa yang dilakukannya sejak tahun 1995 tidak akan mendapatkan apapun kelak. Hanya mendapatkan keuntungan yang bersifat sementara saja.

“Saya mengajar ini bukan untuk mencari pendapatan, saya melakukannya karena saya ingin berbagi ilmu yang bermanfaat kepada anak-anak, dan menjadikan anak-anak didik saya ini menjadi orang sukses, dan pastinya berharap bisa jadi ladang pahala, Karena saya yakin meski saya tidak mendapat apa-apa nanti Allah akan membalasnya,” imbuhnya

Dedikasinya yang tiada batas ini mendapat perhatian dari beberapa kalangan. Pada tanggal 21 Agustus 2015 Hasan mendapat penghargaan dari dompet dhuafah sebagai inspirator dalam dunia pendidikan yang disiarkan langsung di stasium televisi TVRI Jakarta.

Kesehariannya dihabiskan dengan aktifitasnya di Madrasah dan membantu istrinya melakukan aktifitas rumahan yang bisa ia lakukan, serta menjadi tenaga pembungkus kripik di tetangganya dan membuat gelang tangan untuk menambah pendapatannya, serta berbisnis Pulsa rumahan. Sesekali Hasan juga megajar les bagi murid-muridnya di rumahnya serta memberikan pelajaran Al-Quran pada anak-anak di sekitar rumahnya.

Berita Terkait

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu
Dinkes Provinsi Jawa Timur Kunjungi Puskesmas Ganding
Puskesmas Gapura Berkomitmen Dalam Pelayanan Masyarakat

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 November 2024 - 04:08 WIB

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Minggu, 17 November 2024 - 08:47 WIB

Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB

BERITA TERKINI

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Selasa, 19 Nov 2024 - 10:41 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Selasa, 19 Nov 2024 - 04:08 WIB