Penulis: Q Agus/Kiki
BANDUNG, SOROTPUBLIK.COM – Asisten Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, Rohika, SH, M.Si., mengunjungi Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/06/2019).
Pada kunjungan tersebut, Rohika mengatakan, perlu ada perbaikan agar anak bisa merasa aman dan nyaman di Taman Anak Pacanteul. Sedangkan masalah Kabupaten Layak Anak, diakuinya saat ini hanya melakukan verifikasi.
“Selanjutnya akan ada kunjungan ulang setelah adanya perbaikan-perbaikan yang memenuhi stardaritas keamanan anak, bagaimana anak-anak perlindungan anak di sini bisa benar-benar optimal,” ungkap Rohika.
Sesuai dengan Konvensi Hak Anak, sambung dia, tercantum beberapa item yang harus diperhatikan. Di antaranya hak untuk bermain, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan perlindungan, hak untuk mendapatkan nama (identitas), dan hak untuk mendapatkan status kebangsaan.
“Juga hak untuk mendapatkan makanan, hak untuk mendapatkan akses kesehatan, hak untuk mendapatkan rekreasi, hak untuk mendapatkan kesamaan, dan hak untuk berperan dalam pembangunan,” imbuhnya.
Eksistensinya, jelas Rohika, kita sebagai orang tua bisa memprioritaskan kepentingan hak dan kewajiban anak sesuai dengan kemampuan. Terutama berkaitan dengan masa depan anak-anak.
“Jadi, mereka memerlukan asupan-asupan positf untuk perkembangannya secara psikologis,” ujarnya.
Sementara itu, Kadishub Kabupaten Bandung, Ir. Zeis Zultaqawa, MM menambahkan, peranan orang tua terhadap perkembangan psikologis anak harusnya bisa dominan. Dengan memberikan keleluasaan dan kebebasan berekpresi melalui wadah yang tersedia, bisa menjadikan mereka tumbuh sesuai harapan.
Keberadaan Taman Edukasi Lalu Lintas atau Taman Anak Pacanteul, kata dia, bertujuan untuk memanjakan anak-anak dan bisa memberikan pengarahan kepada mereka. Kaitannya dengan pengenalan rambu lalu lintas, mereka bisa taat dan patuh dengan peraturan. Salah satu yang menjadi sasaran adalah di sekolah-sekolah juga di angkutan umum.
“Keselamatan anak-anak berlalulintas pun menjadi bagian dari tugas kami. Untuk itu, kami berencana memasang CCTV di setiap sekolah guna memantau aktivitas mereka,” tutur Zeis.
Acara tersebut dihadiri 25 orang anak pelajar SDN Rancamanyar yang mendapat pembekalan edukasi berlalulintas. Demikian juga dengan orang tua pendampingnya.