Penulis: Fitrah/Kiki
MALTENG, SOROTPUBLIK.COM – Amin Sopaliu, Camat Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku menunjukkan sikap tak terpujinya dengan berlagak bak seorang preman. Ia mengancam salah seorang warga Desa Wakal, Kecamatan Leihitu dengan alat tajam berupa parang saat mengenakan seragam ASN dan aktivitas kantor sedang berjalan.
Peristiwa tersebut terjadi di kedai kopi depan Kantor Camat Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah yang bertempat di Desa Hila pada Selasa (23/04/2019) kemarin sekitar pukul 11.30 WIT.
Saat itu, terlihat Amin Sopaliu bergegas keluar halaman kantor kecamatan dengan memegang alat tajam berupa parang langsung menemui Djunaidi Uweng dan mengancamnya. Namun, aksi premanisme Sopaliu terhadap warga Desa Wakal tersebut dilerai oleh warga setempat yang berada di lokasi kejadian.
Kepada sorotpublik.com, Djunaidi Uweng mengaku tidak tahu apa alasan Camat Amin Sopaliu, sehingga nekat mengancam dirinya dengan menggunakan alat tajam berupa parang. Uweng menceritakan, peristiwa itu terjadi saat dirinya sedang duduk minum kopi sambil menunggu hasil rekapitulasi suara tingkat PKK Leihitu.
“Tiba-tiba datanglah Pak Camat lalu mengeluarkan alat tajam berupa parang dan mengancam saya. Saya tidak tahu apa alasannya, namun saya menduga ini soal penyataan saya akan memotong jari jika anak Pak Camat raih 100 suara di Desa Wakal. Sebab, anak camat juga ikut dalam kontestasi Pileg 17 April 2019 lalu,” jelasnya, Rabu (24/04/2019).
Uweng sangat menyesalkan tindakan Camat Sopaliu karena perbuatannya sudah mencederai martabatnya sendiri sebagai pemimpin di wilayah Leihitu. Terlebih, hal itu dilakukan Camat Sopaliu di depan publik.
Menurut Uweng, seorang pemimpin seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan sebaliknya mengancam dengan menggunakan alat tajam berupa parang. Apalagi, insiden itu bertepatan dengan pelaksanaan rekapitulasi surat suara tingkat kecamatan.
“Saya terima dengan kepala dingin. Jika saya ikut marah bisa menggangu proses rekapitulasi di tingkat PPK yang sedang berjalan, dan semua sudah dibicarakan baik-baik,” akunya.
Uweng berharap, ke depan tindakan seperti itu tidak terulang lagi. Sebagai seorang pimpinan di wilayah Leihitu, Camat Sopaliu haruslah bersikap bijak dan dapat meredam segala persoalan dengan cara yang baik.
“Jika ada warga yang dinilai salah, segera dipanggil dan diselesaikan dengan baik,” harapnya.