Cuaca Buruk, Nelayan di Cirebon Terpaksa Berhenti Melaut

Selasa, 29 Januari 2019 - 21:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puluhan perahu nelayan di Kampung Nelayan Kapetakan, Cirebon sedang ditambatkan di pantai. (Foto: Sigit/SorotPublik)

Puluhan perahu nelayan di Kampung Nelayan Kapetakan, Cirebon sedang ditambatkan di pantai. (Foto: Sigit/SorotPublik)

Penulis: Sigit/Kiki

CIREBON, SOROTPUBLIK.COM – Ratusan nelayan di Cirebon, Jawa Barat, berhenti melaut akibat cuaca buruk menerjang perairan Laut Jawa.

Suryana, seorang nelayan di Cirebon mengatakan, akibat dilanda cuaca buruk kabut ketinggian ombak laut mencapai sekira tiga meter.

“Sudah dari hari Sabtu kita enggak melaut. Cuaca buruk dan ombak tinggi rata-rata dua sampai tiga meter,” tuturnya di Kampung Nelayan Kapetakan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (29/01/2019).

Alhasil, Suryana dan nelayan lain di kampungnya memilih menambatkan perahu mereka di pantai. Ia mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi cuaca yang sedang tidak bersahabat dengan para nelayan itu.

“Ya pasrah, enggak melaut. Jualan enggak bisa karena mengandalkan hasil tangkapan,” ungkapnya.

Padahal, kata Suryana, musim hujan merupakan musim panen bagi nelayan. Hasil tangkapan entah ikan atau udang pada musim ini sebenarnya bisa melimpah.

“Tangkapan kalau musim sekarang ini banyak. Tapi kita memilih libur kalau angin kencang dan ombak besar,” sambungnya.

Untuk mengisi waktu, nelayan memilih membetulkan alat tangkap yang rusak dan menambal perahu mereka yang bolong-bolong.

“Ya kayak ini, ada jala rusak kita benerin sembari menunggu angin reda agar bisa melaut,” terang laki-laki berusia 40 tahun itu.

Kampung nelayan Kapetakan, Cirebon dihuni lebih dari 100-an nelayan yang rata-rata merupakan warga lokal. Tangkapan mereka adalah udang yang berukuran sedang hingga besar.

Menurut Puja, nelayan lain yang ditemui sorotpublik.com, setiap melaut, nelayan di kampungnya bisa membawa pulang udang besar dalam jumlah yang banyak. Rata-rata mereka bisa mendapatkan udang sebanyak enam sampai delapan kilogram.

“Dengan tangkapan itu, kita bisa megang duit Rp 100 ribu,” tandas Puja.

Berita Terkait

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif
SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival
Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 19:00 WIB

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif

Jumat, 22 November 2024 - 22:45 WIB

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Selasa, 19 November 2024 - 10:41 WIB

Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

Zamrud Khan Menghadiri Sosialisi Pengawasan Partisipatif

Sabtu, 23 Nov 2024 - 19:00 WIB

BERITA TERKINI

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:45 WIB

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB