Penulis: Heri/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – SMAN 1 Ambunten, Sumenep, Madura, Jawa Timur telah mengikuti program Sekolah Ramah Anak (SRA) dan melaksanakan kegiatan Sekolah Bersih-Sehat di tahun 2018 lalu.
Karena itu, SMA tersebut berharap di tahun 2019 ini bisa mencapai target menjadi Sekolah Ramah Anak sekaligus Sekolah Adiwiyata.
“Sekolah kami mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pemerintah, yaitu Sekolah Ramah Anak dan kami sudah membentuk timnya,” kata Sirajul Munir selaku Kepala SMAN 1 Ambunten, Sabtu (19/01/2019).
Terkait program itu, Munir menyampaikan sudah ada monitoring ke sekolah yang dipimpinnya guna memastikan layak atau tidak disebut Sekolah Ramah Anak. Sehingga, untuk tahun 2019 ia berharap mendapatkan label SRA di samping Sekolah Adiwiyata yang ramah lingkungan.
“Kemudian pada 2018 kami juga melaksanakan kegiatan-kegiatan yang membangun karakter siswa. Kami membuat kegiatan berupa anak secara bergiliran Kuliah Ashar setiap hari Kamis,” ungkap Munir.
Dalam kegiatan itulah, Sekolah Bersih-Sehat yang diharapkan mengantarkan SMAN 1 Ambunten meraih Sekolah Adiwiyata jadi bagian. Karena selain Kuliah Ashar, lanjut Munir, pada hari Sabtu selama 45 menit jam pertama siswa diwajibkan membersihkan lingkungan kelasnya masing-masing untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sekolah.
“Sehingga harapan kami pada tahun 2019 bisa menjadi sekolah yang bersih, sehat, dan bisa menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi,” imbuhnya.
Namun tak hanya itu, di tahun 2018 ada satu program khusus yang dilaksanakan SMAN 1 Ambunten. Yakni program dari Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu sekolah double track, di mana kegiatannya melatih peserta didik untuk mempunyai keterampilan.
“Kami mendapat bantuan program dari pemerintah untuk anak-anak yang tidak akan melanjutkan kuliah diberi keterampilan agar apabila lulus dari SMA ini bisa mempunyai keterampilan, bisa bekerja,” tutur Munir.
Program keterampilan tersebut, kata dia, ada dua. Pertama Teknik Kendaraan Ringan, sedangkan yang kedua Tata Boga.
“Jadi yang teknik kendaraan ringan seperti memperbaiki sepeda motor, perbengkelan. Kemudian yang tata boga, ya masak memasak. Kemarin hasilnya sudah dipamerkan di Pendopo Kabupaten Sampang. Itu akan berlanjut pada tahun 2019,” papar Munir.
Selain itu, SMAN 1 Ambunten juga memiliki perkembangan secara fisik di tahun 2018 lalu. Yakni mendapatkan bantuan ruang lab komputer untuk peningkatan dalam pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer.
“Kami hanya punya satu ruang, sedangkan jika satu ruang, itu tidak cukup. Jadi, kami sudah mendapatkan tambahan bantuan dari pemerintah pusat satu unit bangunan lab komputer. Sudah selesai (dibangun),” jelas Munir.
Untuk melengkapi bantuan tersebut, Kepala SMAN 1 Ambunten itu menyatakan berencana mengusulkan bantuan ke pusat untuk komputernya di tahun 2019 ini. Ia berharap, permohonan sekitar 40 unit komputer nantinya bisa didapatkan.
“Target lain di tahun pelajaran 2019/2020 tetap, jumlah murid kami harapkan tetap sama dengan tahun kemarin, yaitu 7 rombongan belajar yang masing-masingnya 36 siswa,” pungkas Munir.