Penulis: Ainur/Kiki
SITUBONDO, SOROTPUBLIK.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Taruna Merah Putih Situbondo menilai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tidak progresif.
Hal tersebut diungkapkan Arief Rahman berdasarkan dokumen RPJMD Perubahan 2016-2021 bahwa terdapat isu-isu strategis di Situbondo yang mengalami penurunan target setiap tahunnya.
“Pertama, isu Indek Pembangunan Manusia semula 71,76% menjadi 67,70%. Kedua, Penurunan Angka Kemiskinan semula 8,5% menjadi 11,52%. Ketiga, Pertumbuhan Ekonomi semula 6,38% menjadi 5,48%,” terang Ketua DPC Taruna Merah Putih Situbondo itu, Selasa (04/12/2018).
Arief Rahman menduga, penurunan target tersebut merupakan wujud ketidakmampuan Pemerintah Kabupaten dalam menjalankan pemerintahan dengan baik. Penurunan target dapat pula dikatakan bentuk pengingkaran terhadap tanggung jawabnya.
“Kami mempertanyakan kenapa rencana perubahan RPJMD 2016-2021 ini terjadi penurunan target strategis? Seharusnya pemerintah melakukan terobosan strategis untuk mencapai target dengan segala permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Pemerintah Jokowi saja mampu menembus IPM di 2017 sebesar 70,81%,” ujar Arief.
Selanjutnya, Ketua DPC Taruna Merah Putih itu mendesak DPRD untuk tidak mengesahkan Dokumen RPJMD Perubahan sebelum Pemerintah mengembalikan target isu-isu strategis.
“DPRD harus lebih proaktif memberikan masukan dalam pembahasan. Agar sisa waktu tiga tahun terakhir dapat memenuhi target yang Bupati janjikan ketika pembahasan RPJMD lama,” tegas Arief.
Menurutnya, menyetujui pengesahan Dokumen RPJMD Perubahan berarti membiarkan Bupati mengingkari janjinya.
“Artinya DPRD ikut secara bersama-sama mengingkari rakyat,” pungkas Arief.