Kesulitan Bahan Baku, Begini Keluhan Perajin Opak Singkong Khas Waringin

Senin, 26 November 2018 - 18:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu perajin Opak Singkong Khas Waringin sedang mengerjakan satu tahap produksi. (Foto: Sigit/SorotPublik)

Salah satu perajin Opak Singkong Khas Waringin sedang mengerjakan satu tahap produksi. (Foto: Sigit/SorotPublik)

Penulis: Sigit/Kiki

MAJALENGKA, SOROTPUBLIK.COM – Sulitnya bahan baku produksi Opak Singkong di Desa Waringin, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, membuat sejumlah perajin dan pedagang mengeluh. Dengan terpaksa, mereka harus rela membeli singkong dengan harga lebih mahal agar produksi tetap terus berjalan.

Berbeda dengan opak lain, ciri khas rasa dan bentuk Opak Waringin yang tipis dan renyah, membuat para pembeli sangat menikmati camilan tersebut. Bahkan saat hari besar tiba, opak singkong asli produksi Desa Waringin, Majalengka itu, banyak dicari warga perantauan untuk dijadikan oleh-oleh.

Menurut cerita, opak singkong khas Desa Waringin sudah diproduksi warga secara turun temurun guna menghidupi keluarga. Sehingga tak heran, suatu ketika camilan khas tersebut pernah diklaim desa lain yang sudah menjadi julukan sebuah kampung opak di Majalengka.

Ropi, salah satu perajin opak singkong Waringin mengatakan, harga bahan baku singkong kini naik lebih dari seperempat harga dari sebelumnya. Kenaikan itu terjadi secara perlahan dari semula Rp 2000/kilo hingga menjadi Rp 2.700/kilonya.

“Dengan harga yang naik secara perlahan, sudah tentu para perajin, produksi hingga para pedagang merasa pendapatan mereka sangat tipis untuk memenuhi kebutuhan sehari hari,” ungkap Ropi, Senin (26/11/2018).

Menurut dia, kenaikan akibat sulitnya bahan baku itu sebenarnya terjadi setiap tahun. Sehingga, problem tersebut perlu mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya instansi terkait.

Hasil pantauan sorotpublik.com, tidak semua pedagang berani membeli opak dari perajin, karena melihat sisi pendapatan yang diperoleh sangat tipis. Namun, sebagian mereka dengan terpaksa masih berani mengambil camilan khas tersebut, daripada tidak bisa berjualan.

Berita Terkait

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival
Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti
Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api
Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap
Puluhan Siswa di Wilayah Puskesmas Legung Diberikan Obat Cacing
Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB
Puskesmas Batuan Laksanakan Kaji Tiru dan Workshop ILP
Puskesmas Lenteng Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 22:45 WIB

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 November 2024 - 14:03 WIB

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Kamis, 21 November 2024 - 20:31 WIB

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Rabu, 20 November 2024 - 10:12 WIB

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Selasa, 19 November 2024 - 04:08 WIB

Puskesmas Giligenting Investigasi Penderita TB

Berita Terbaru

BERITA TERKINI

SMAN 1 Kabupaten Sumenep Gelar Kongkow Art Festival

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:45 WIB

ADVERTORIAL

Plt Bupati Sumenep Musnahkan 37 Barang Bukti

Jumat, 22 Nov 2024 - 14:03 WIB

BERITA TERKINI

Sumur Bor di Desa Batuputih Kenek Mengeluarkan Api

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:31 WIB

ADVERTORIAL

Pemerintah Terus Berupaya Menurunkan Angka Stunting

Kamis, 21 Nov 2024 - 13:06 WIB

BERITA TERKINI

Puskesmas Moncek Gelar Kelas Kader Cakap Kakap

Rabu, 20 Nov 2024 - 10:12 WIB