Penulis: Ismi/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Memperingati Hari Aksara Internasional (HAI) ke-53, Kabupaten Sumenep, Madura, menjadi tuan rumah acara yang dikemas dengan Simposium dan Pameran Pendidikan Tahun 2018. Gawai tingkat Provinsi Jawa Timur tersebut diselenggarakan di Stadion A. Yani Panglegur, Jumat (16/11/2018).
Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim, Wakil Bupati Achmad Fauzi, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Edy Rasiyadi hadir dalam acara tersebut. Begitupula dengan Ketua PGRI Jawa Timur, beserta guru-guru dari luar Kabupaten Sumenep.
Acara dibuka dengan penampilan seni dari siswa/siswi TK Pertiwi Sumenep. Kemudian disusul sajian tarian tradisional kabupaten ujung timur Pulau Madura itu.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, H. A. Shadik dalam laporannya menyatakan, maksud dan tujuan acara itu di antaranya mempublikasikan perkembangan program keaksaraan di Provinsi Jawa Timur kepada masyarakat, dan mengkampanyakan pentingnya pendidikan keaksaraan dalam pembangunan Jawa Timur.
“Juga terbangunnya komunikasi antara penggiat dan pengelola keaksaraan dalam membangun masyarakat beraksara di Provinsi Jawa Timur,” kata Shadik, Jumat (16/11/2018).
Sementara itu, Bupati KH A. Busyro Karim mengungkapkan, pihaknya sudah mampu menurunkan angka buta aksara masyarakat Sumenep. Penurunan jumlah tersebut sangat signifikan jika dibandingkan ketika pertama kali ia menjabat bupati.
“Sumenep ini sudah mampu menurunkan dari beberapa tahun menjadi 79.620 orang. Ketika saya jadi bupati waktu itu, masyarakat yang buta aksara 123 ribuan orang, bahkan lebih,” ungkapnya.
Dengan demikian, Bupati Busyro optimis angka buta aksara bisa terus ditekan dalam sisa kepemimpinannya. Bahkan, ke depan ditargetkan Sumenep bebas dari buta aksara.
“2 tahun yang akan datang Kabupaten Sumenep InsyaAllah akan bebas dari buta aksara,” tegasnya.