Penulis: Heri/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Akibat musim kemarau panjang, hutan jati di Desa Jelbudan, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tak berdaun.
Kondisi tersebut tak pelak membuat sebagian warga, khususnya dari kalangan peternak, mengeluh lantaran kesulitan pakan.
“Musim kemarau begini rumput kan sudah susah. Ditambah lagi pohon juga sudah tak berdaun lagi saking lamanya kemarau,” ujar Sennan, salah satu warga Jelbudan, Minggu (21/10/2018).
Pohon-pohon tak berdaun itu, sambung Sennan, juga merambah ke area hutan jati. Di mana di sekitar lahan tersebut ada banyak pohon yang daunnya bisa jadi alternatif pakan ternak di musim susah rumput.
“Di sini banyak pohon jati yang ada di hutan ini kering, dan masyarakat untuk ngasih makan ternak kini harus beli akibat di daerah sini banyak yang tak berdaun,” keluhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Rasidi. Warga Jelbudan itu mengatakan musim kemarau panjang di Sumenep memang sampai membuat pepohonan di desanya tidak berdaun.
“Kan repot, Mas. Sudah rumput susah, pepohonan juga tak berdaun. Para peternak di sini harus beli untuk pakan ternak,” ungkapnya.
Sementara, berdasarkan rilis BMKG Stasiun Meteorologi Klas III Kalianget Madura, prakiraan musim hujan di Sumenep masih akan terjadi di dua bulan ke depan.
Data yang dirilis dari BMKG Stasiun Klimatologi Malang itu menyebutkan, prakiraan awal musim hujan untuk wilayah Arjasa, Gayam, Kangayan, Nonggunong, Raas, Sapeken, Bluto, Ganding, Guluk-Guluk, Lenteng, dan Pragaan akan terjadi pada dasarian I – III November 2018.
Sedangkan untuk wilayah Ambunten, Batang-Batang, Batuan, Batuputih, Dasuk, Dungkek, Ganding, Gapura, Giligenting, Kalianget, Kota Sumenep, Manding, Pasongsongan, Rubaru, Saronggi, dan Talango akan terjadi pada dasarian I – II Desember 2018.