Penulis: Heri/Kiki
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, KH. A. Busyro Karim menghadiri kegiatan Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di GOR A. Yani setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kiai itu menyampaikan peran kaum santri sejak dahulu dalam kepemimpinan Kabupaten Sumenep.
“Terima kasih pada panitia Haul Muassis NU dan Muassis Sumenep dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional, sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik,” kata Bupati Busyro di awal sambutannya, Jumat malam (19/10/2018).
Selanjutnya, Bupati yang juga Pengasuh Ponpes Al Karimiyyah Beraji, Gapura itu mengungkapkan bahwa Sumenep dipimpin sebanyak 35 raja. Dan hingga kini, Kota Sumekar tersebut juga sudah berumur 748 tahun.
“Sebentar lagi tepat di tanggal 31 Oktober akan menjadi 749 tahun,” tuturnya.
Bupati Busyro menilai, haul yang berhubungan dengan Hari Santri tersebut tidak salah dilaksanakan besar-besaran. Karena sejak dulu Sumenep memang sudah dipimpin oleh kaum santri.
“Bindara Saod (Raja ke-29) itu santri. Punya keturunan banyak, di antaranya Sultan Abdurrahman juga santri,” ungkapnya.
Jadi, lanjut Bupati, dari dulu Sumenep memang dipimpin oleh para ulama dan para kiai. Hal itu terjadi tentu saja setelah Islam berkuasa dan menjadi mayoritas.
“Saya kira ini harus dipertahankan oleh kita semua, bagaimana Sumenep ini suasana santri harus masuk di mana-mana,” imbaunya.