Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, melakukan Bimbingan tekhnis bagi Penyuluh dan Gapoktan di lima titik.
Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan Arif Firmanto, S. TP, M. Si, Melalui Seksi Penyuluhan Agus Salam, SP, MMA mengatakan, bimbingan tekhnis itu dilakukan guna meningkatkan kinerja dan pendekatan kepada masyarakat oleh penyuluh dan poktan di tingkat desa.
“Lima titik tersebut adalah di Kecamatan Ganding, Rubaru, Bluto, Manding dan Kecamatan Gapura,” ucapnya, Jum at (20/10).
Menurutnya, dalam penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan penyuluhan. Selain itu pendekatan kelompok juga dimaksudkan untuk mendorong penumbuhan kelembagaan petani.
“Hal ini dilakukan karena masih banyak jumlah petani yang belum bergabung dalam kelompok tani (poktan), terbatasnya jumlah tenaga penyuluh pertanian sebagai fasilitator, serta terbatasnya pembiayaan dalam pembinaan bagi poktan dan gabungan kelompoktani (gapoktan),” paparnya.
Dijelaskan Agus Salam, pembinaan kelembagaan petani perlu dilakukan secara berkesinambungan, diarahkan pada perubahan pola pikir petani dalam menerapkan sistem agribisnis.
“Pembinaan kelembagaan petani juga diarahkan untuk menumbuh kembangkan poktan dan gapoktan dalam menjalankan fungsinya,” kata Agus Salam menambahkan.
Bahkan tidak hanya itu lanjut Agus salam, pemberdayaan petani dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan penyuluhan dengan pendekatan kelompok. Kegiatan penyuluhan melalui pendekatan kelompok dimaksudkan untuk mendorong terbentuknya kelembagaan petani yang mampu membangun sinergi antar petani dan poktan dalam rangka mencapai efisiensi usaha.
Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan kemampuan poktan dilakukan pembinaan dan pendampingan oleh penyuluh pertanian, dengan melaksanakan penilaian klasifikasi kemampuan poktan secara berkelanjutan yang disesuaikan dengan kondisi perkembangannya.
“Penggabungan poktan dalam gapoktan akan menjadikan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri serta berdaya saing,” harapnya.