Penulis : Doess/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Sungai Kebonangung itu terletak di Desa Kebonagung, Kecamatan kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. Posisinya berada di sebelah barat kota dan berada pas di bawahnya pemakaman para Raja yang dikenal dengan sebutan Asta Tinggi.
Sungai Kebonagung ini berada di bagian hilir dan merupakan tempat pembuangan air dari sungai ‘Gua Jeruk’ seperti diketahui, sungai di gua jeruk ini pada tempo dulu merupakan tempat pemandian kuda raja sumenep. Dan juga tempat beristirhatnya pasukan perang prajurit Keraton tempo doeloe.
Selain itu, sungai Kebonangung ini terkenal angker dan menyeramkan, dan selalu makan korban jiwa, terbukti pada tahun ini tepatnya di Bulan Agustus tahun 2017 ini dua bocah SD tewas tenggelam di sungai ini.
“Artinya, setiap tahunnya tempatnya di musim kemarau, sungai Kebonagung itu selalu makan korban jiwa, tahun sebelumnya juga terjadi kejadiannya serupa,” kata seorang warga Desa setempat, Agus Widodo, Kamis (12/10).
Menurutnya, kejadian mengerikan setiap tahun yang terjadi dari dulu sampai sekarang ini, yakni berupa permintaan tumbal dari Dedemit atau penunggu sungai adalah kejadian yang benar-benar ada sampai sekarang.
“Mau tidak mau kami harus mengakui bahwa sungai tersebut ada penunggunya dan selalu meminta korban setiap tahunnya, dan sudah diketahui oleh semua masyarakat setempat,” paparnya.
Rawannya keberadaan Sungai Kebonagung ini menjadi perhatian Pemkab Sumenep. Terbukti untuk menjaga keamanan warga di sekitar sungai, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akhirnya dibangunlah pagar pembatas dari besi.
“Pagar besi itu kami pasang agar warga tidak langsung ke sungai, sehingga keamanannya terjaga,” kata Kepala DLH, M. Syahrial.
Namun demikian, karena takdir berkata lain musibah masih saja sering terjadi, karena warga yang hendak bermain atau mandi selalu mencari jalan pintas untuk sampai ke sungai tersebut.