Penulis : Doess/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Terhitung sekitar dua mingguan atau lima belas hari lamanya, pengerjaan tambal sulam jalan Nasional di bagian utara kota Sumenep, tepatnya di Kecamatan Dasuk terlihat sudah tidak beraktifitas lagi. Padahal masih banyak jalan rusak yang belum ditambal sulam.
Penghentian pengerjaan tambal sulam jalan ini menjadi buah bibir masyarakat pantura. Bahkan masyarakat menduga bahwa pengerjaan tersebut dijadikan bancakan dan kongkalikong antara dinas terkait dengan rekanan.
“Tidak beres ini, masa tambal sulam tidak selesai sudah dihentikan begitu, tidak tahu kalau di pantura ini rawan kecelakaan lalu lintas,” kata satu orang warga Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk Masda’ie kepada sorotpublik.com, Kamis (28/09).
Dari dulu sampai sekarang lanjut Masda’ie, kondisi jalan Nasional di wilayah Kecamatan Dasuk ini selalu dianaktirikan oleh pemerintah, buktinya sampai sekarang jalannya sangat memperihatinkan.
“Tidak percaya dengan hal itu, cobalah rasakan sendiri ke lokasi, rasakan jalan rusak berlubang dari Desa Jabaan Manding Hingga Desa Kerta Barat Kecamatan Dasuk,” ucapnya dengan nada kasar.
Sementara warga lainnya Ahmad Fahrul juga mengatakan, bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Sumenep, pengembangan infrastruktur jalan Nasional di wilayah pantura tergolong sangat lamban responnya dari pemerintah.
“Dikatakan lambat karena dari dulu sampai sekarang sekitar puluhan tahun lamanya hanya ditambal sulam terus,” tutur Fahrul menegaskan.